Selasa, 02 Juni 2009

Jaringan Komputer 1
JARINGAN KOMPUTER

Kopetensi Dasar: Memahami Pengertian Jaringan Komputer, Koneksi peer to peer dan
client-server, serta memahami defenisi LAN, MAN, WAN.
Tiga abad sebelum sekarang, masing-masing ditandai dengan dominasi yang berbeda.
Abad ke-18 didominasi oleh perkembangan sistem mekanik yang mengiringi revolusi
industri. Abad ke-19 merupakan jaman mesin uap. Abad ke-20, teknologi radio, tv dan
komputer memegang peranan untuk pengumpulan, pengolahan dan media distribusi
informasi. Abad ke-21 saat ini atau era-informasi, dimana teknologi jaringan komputer
global yang mampu menjangkau seluruh wilayah dunia, pengembangan sistem dan
teknologi yang digunakan, penyebaran informasi melalui media internet, peluncuran
satelit-satelit komunikasi dan perangkat komunikasi wireless/selular menandai awal
abad millenium.
Sejak me-masyarakat-nya internet dan dipasarkannya sistem operasi Windows95 oleh
Microsoft Inc., menghubungkan beberapa komputer baik komputer pribadi (PC)
maupun server dengan sebuah jaringan dari jenis LAN (Local Area Network) sampai
WAN (Wide Area Network) menjadi sebuah hal yang mudah dan biasa. Demikian pula
dengan konsep "downsizing" maupun "lightsizing" yang bertujuan menekan anggaran
belanja (efisiensi anggaran) khususnya peralatan komputer, maka kebutuhan akan
sebuah jaringan komputer merupakan satu hal yang tidak bisa terelakkan.
1.1 Pengertian Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah ”interkoneksi” antara 2 komputer autonomous atau
lebih, yang terhubung dengan media transmisi kabel atau tanpa kabel
(wireless).
Autonomous adalah apabila sebuah komputer tidak melakukan kontrol
terhadap komputer lain dengan akses penuh, sehingga dapat membuat
komputer lain, restart, shutdows, kehilangan file atau kerusakan sistem.
Dalam defenisi networking yang lain autonomous dijelaskan sebagai jaringan
yang independent dengan manajemen sistem sendiri (punya admin sendiri),
memiliki topologi jaringan, hardware dan software sendiri, dan dikoneksikan
dengan jaringan autonomous yang lain. (Internet merupakan contoh kumpulan
jaringan autonomous yang sangat besar.)
Dua unit komputer dikatakan terkoneksi apabila keduanya bisa saling
bertukar data/informasi, berbagi resource yang dimiliki, seperti: file, printer,
media penyimpanan (hardisk, floppy disk, cd-rom, flash disk, dll). Data yang
berupa teks, audio maupun video, bergerak melalui media kabel atau tanpa
kabel (wireless) sehingga memungkinkan pengguna komputer dalam jaringan
komputer dapat saling bertukar file/data, mencetak pada printer yang sama
dan menggunakan hardware/software yang terhubung dalam jaringan
bersama-sama
Tiap komputer, printer atau periferal yang terhubung dalam jaringan disebut
dengan ”node”. Sebuah jaringan komputer sekurang-kurangnya terdiri dari
dua unit komputer atau lebih, dapat berjumlah puluhan komputer, ribuan
atau bahkan jutaan node yang saling terhubung satu sama lain.
Jaringan Komputer 2
Didalam jaringan komputer dikenal sistem koneksi antar node (komputer),
yakni:

1.1.1 Peer to peer
Peer artinya rekan sekerja. Peer-to-peer network adalah jaringan komputer
yang terdiri dari beberapa komputer, terhubung langsung dengan kabel
crossover atau wireless atau juga dengan perantara hub/switch.
Komputer pada jaringan peer to peer ini biasanya berjumlah sedikit dengan 1-2
printer. Untuk penggunaan khusus, seperti laboratorium komputer, riset dan
beberapa hal lain, maka model peer to peer ini bisa saja dikembangkan untuk
koneksi lebih dari 10 hingga 100 komputer.
Peer to peer adalah suatu model dimana tiap PC dapat memakai resource pada
PC lain atau memberikan resourcenya untuk dipakai PC lain, Tidak ada yang
bertindak sebagai server yang mengatur sistem komunikasi dan penggunaan
resource komputer yang terdapat dijaringan, dengan kata lain setiap komputer
dapat berfungsi sebagai client maupun server pada periode yang sama.
Misalnya terdapat beberapa unit komputer dalam satu departemen, diberi
nama group sesuai dengan departemen yang bersangkutan. Masing-masing
komputer diberi alamat IP dari satu kelas IP yang sama agar bisa saling sharing
untuk bertukar data atau resource yang dimiliki komputer masing-masing,
seperti printer, cdrom, file dan lain-lain.

1.1.2 Client - Server
Client Server merupakan model jaringan yang menggunakan satu atau
beberapa komputer sebagai server yang memberikan resource-nya kepada
komputer lain (client) dalam jaringan, server akan mengatur mekanisme akses
resource yang boleh digunakan, serta mekanisme komunikasi antar node
dalam jaringan.
Selain pada jaringan lokal, sistem ini bisa juga diterapkan dengan teknologi
internet. Dimana ada suatu unit komputer) berfungsi sebagai server yang
hanya memberikan pelayanan bagi komputer lain, dan client yang juga hanya
Jaringan Komputer 3
meminta layanan dari server. Akses dilakukan secara transparan dari client
dengan melakukan login terlebih dulu ke server yang dituju.
Client hanya bisa menggunakan resource yang disediakan server sesuai dengan
otoritas yang diberikan oleh administrator. Aplikasi yang dijalankan pada sisi
client, bisa saja merupakan resource yang tersedia di server. namun hanya bisa
dijalankan setelah terkoneksi ke server. Pada implementasi software splikasi
yang di-install disisi client berbeda dengan yang digunakan di server.
Jenis layanan Client-Server antara lain :
 File Server : memberikan layanan fungsi pengelolaan file.
 Print Server : memberikan layanan fungsi pencetakan.
 Database Server : proses-proses fungsional mengenai database dijalankan
pada mesin ini dan stasiun lain dapat minta pelayanan.
 DIP (Document Information Processing) : memberikan pelayanan fungsi
penyimpanan, manajemen dan pengambilan data.
Gambar 1.2. Model Client-Server dengan sebuah Server yang berfungsi umum
Gambar 1.3. Model Client-Server dengan Dedicated Server
Jaringan Komputer 4
1.1.3 Kelebihan jaringan peer to peer
 Implementasinya murah dan mudah
 Tidak memerlukan software administrasi jaringan yang khusus
 Tidak memerlukan administrator jaringan
1.1.4 Kekurangan jaringan peer to peer
 Jaringan tidak bisa terlalu besar (tidak bisa memperbesar jaringan)
 Tingkat keamanan rendah
 Tidak ada yang memanajemen jaringan
 Pengguna komputer jaringan harus terlatih mengamankan komputer
masing-masing
 Semakin banyak mesin yang disharing, akan mempengaruhi kinerja
komputer
1.1.5 Kelebihan jaringan client server
 Mendukung keamanan jaringan yang lebih baik
 Kemudahan administrasi ketika jaringan bertambah besar
 Manajemen jaringan terpusat
 Semua data bisa disimpan dan di backup terpusat di satu lokasi
1.1.6 Kekurangan jaringan client server
 Butuh administrator jaringan yang profesional
 Butuh perangkat bagus untuk digunakan sebagai komputer server
 Butuh software tool operasional untuk mempermudah manajemen jaringan
 Anggaran untuk manajemen jaringan menjadi besar
 Bila server down, semua data dan resource diserver tidak bisa diakses
1.2 Jaringan Komputer dan Sistem Terdistribusi
Sebelum jaringan komputer popular, user komputer pernah mengenal sistem
terdistribusi. Terdapat hal yang cukup membingungkan dalam pemakaian
istilah jaringan komputer dan sistem terdistribusi (distributed system).
Persamaannya adalah keduanya merupakan sekumpulan komputer yang saling
terkoneksi dengan dengan media transmisi yang relatif tidak jauh berbeda,
sama-sama harus memindahkan file. Perbedaan yang lebih spesifik antara
Jaringan Komputer dan Sistem Distribusi sbb:
Tabel 1.1. Perbedaan Jaringan Komputer & Sistem Terdistribusi
JARINGAN KOMPUTER SISTEM TERDISTRIBUSI
Jaringan Komputer 5
Komputer yang terhubung merupakan gabungan
yang terdiri dari beberapa workstation atau juga
gabungan komputer server dan client
Komputer yang terhubung terdiri dari host (komputer
utama) dan terminal-terminal (komputer yang
terhubung dengan komputer host)
Beberapa komputer terhubung agar dapat sharing,
namun tiap pekerjaan ditangani sendiri sendiri oleh
komputer yang meminta dan dimintai layanan.
Server hanya melayani permintaan sesuai antrian
yang sudah diatur sistem.
Beberapa host komputer terhubung agar dapat
mengerjakan sebuah atau beberapa pekerjaan besar
bersama.
Host melayani beberapa terminal dan melakukan
proses berdasarkan input dari terminal-terminal
Kualitas komunikasi data dipengaruhi oleh media
transmisi yang digunakan.
Lamanya suatu proses dipengaruhi oleh spesifikasi
hardware masing-masing station yg meminta
layanan.
User dapat mengetahui proses yang sedang
berlangsung (di komp station atau di server).
Kualitas komunikasi data dipengaruhi oleh sistem.
Lamanya suatu proses tergantung Sistem Operasi
yang akan memilih prosesor komputer mana yang
akan digunakan.
User tidak dapat mengetahui proses yang sedang
berlangsung di host.
Metode komunikasi antar komputer dengan model
Peer to Peer atau Client Server.
Metode komunikasi antar komputer tersentralisasi
(terpusat pada komputer utama/host)
Masing-masing node atau workstation (pada metode
peer to peer) tidak membutuhkan komputer server
khusus untuk menangani seluruh pekerjaan.
Antar node bisa saling bertukar file atau resource
yang dimiliki, sesuai keinginan/permission yg diatur
pemilik komputer.
Masing-masing terminal membutuhkan host (komputer
utama) untuk dapat aktif melakukan pekerjaan dan
berkomunikasi dengan terminal lain.
Antar terminal tidak dapat saling sharing file atau
resource tanpa campur tangan host (supervisor host).
Masing-masing user disetiap workstation (client)
sadar betul akan proses yang sedang terjadi apabila
ia meminta layanan atau mengirimkan data keserver.
User secara explisit (nyata) harus “login” pada server,
kalau ingin memanfaatkan resource yang dimiliki oleh
server. Secara explisit menyampaikan tugasnya dari
jauh, secara explisit memindahkan file-file, namun
secara umum menangani sendiri seluruh manajemen
jaringan.
Masing-masing user disetiap terminal tidak dapat
menyadari proses yang berlangsung pada sistem
User tidak perlu melakukan pekerjaan secara explisit,
karena semua proses dan manajemen dilakukan/
ditangani secara otomatis oleh sistem tanpa diketahui
user. Meskipun secara umum seorang user pada tiap
terminal juga harus login untuk bisa memanfaatkan
resource host.
Tiap user memiliki identitas & password yang unik
untuk dapat login serta menggunakan resource yang
terdapat di server.
Umumnya user tidak bisa menggunakan ID yang
sama, untuk login ke server, namun policy seorang
Admin dapat merubah aturan ini agar sebuah ID
dapat digunakan bersama-sama secara terbatas.
Tiap user juga memiliki ID dan password untuk dapat
login ke host & menggunakan resource yang
disediakan.
Umumnya beberapa terminal dapat menggunakan ID
yang sama untuk login ke komp host, namun
Admin/Supervisor sistem dapat merubah dengan
hanya mengijinkan satu ID untuk tiap terminal.
Keberadaan sejumlah komputer dalam jaringan tidak
harus transparan disatu lokasi, sehingga secara fisik
tidak dapat dilihat oleh user lain yang berada dalam
jaringan.
Keberadaan sebuah atau sejumlah komputer atau
terminal autonomous, bersifat transparan (jelas) bagi
user, biasanya berada dalam suatu area lokasi.
Spesifikasi hardware server tidak harus lebih baik dari
hardware client
Spesifikasi hardware host (komputer utama) harus
lebih baik dari terminal.
Merupakan sistem yang menggabungkan kinerja
perangkat dan aplikasi dari physical layer sampai
dengan application layer
Merupakan suatu sistem perangkat lunak yang dibuat
dan bekerja pada lapisan atas sebuah sistem
jaringan.
Perbedaan utama antara jaringan komputer dan sistem terdistribusi lebih terletak
pada perangkat lunaknya (khususnya sistem operasi) bukan pada perangkat kerasnya,
karena perangkat lunaklah yang menentukan tingkat keterpaduan dan transparansi
jaringan yang bersangkutan.
Jaringan Komputer 6
1.3 Sejarah Jaringan & Internet
1.3.1 Jaringan Komputer
Ditahun 1950-an ketika jenis komputer mulai membesar sampai terciptanya
super komputer, maka sebuah komputer mesti melayani beberapa terminal.
(Lihat Gambar 1.4) Untuk itu ditemukan konsep distribusi proses berdasarkan
waktu yang dikenal dengan nama TSS (Time Sharing System), dan untuk
pertama kali terbentuklah jaringan (network) komputer pada lapis aplikasi.
Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung ke sebuah host komputer.
Dalam proses TSS mulai nampak perpaduan teknologi komputer dan teknologi
telekomunikasi yang pada awalnya berkembang sendiri-sendiri.
Gambar 1.4. Jaringan komputer model TSS.
Pada tahun 1957 Advanced Research Projects Agency (ARPA) dibentuk oleh
Departement of Defence (DoD) USA, 1967 disain awal dari ARPANET diterbitkan
dan tahun 1969 DoD menggelar pengembangan ARPANET dengan mengadakan
riset untuk menghubungkan sejumlah komputer sehingga membentuk jaringan
organik (program ini dikenal dengan nama ARPANET).
Gambar 1.5. Jaringan komputer model distributed processing.
Seperti pada Gambar diatas, dalam proses ini beberapa host komputer
mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara seri untuk melayani beberapa
terminal yang tersambung secara paralel disetiap host komputer. Pada proses
distribusi sudah mutlak diperlukan perpaduan yang mendalam antara
teknologi komputer dan telekomunikasi, karena selain proses yang harus
Jaringan Komputer 7
didistribusikan, semua host komputer wajib melayani terminal-terminalnya
dalam satu perintah dari komputer pusat.
Selanjutnya ketika harga-harga komputer kecil sudah mulai menurun dan
konsep proses distribusi sudah matang, maka penggunaan komputer dan
jaringannya sudah mulai beragam, dari mulai menangani proses bersamasama
maupun komunikasi antar komputer (Peer to Peer System) tanpa melalui
kendali komputer pusat. Untuk itu mulailah berkembang teknologi jaringan
lokal yang dikenal dengan sebutan LAN. Demikian pula ketika Internet mulai
diperkenalkan, maka sebagian besar LAN yang berdiri sendiri mulai
berhubungan satu sama lain, hingga terbentuklah jaringan raksasa WAN.
1.3.2 Sejarah Singkat Internet dan Web
1957: Advanced Research Projects Agency (ARPA) dibentuk oleh Departement
of Defence (DoD) USA.
1959: Len Kleinrock menulis paper tentang packet switching.
1967: Disain awal dari ARPANET diterbitkan.
1969: DoD menggelar pengembangan ARPANET
1970: ARPANET mulai menggunakan Network Control Protocol (NCP)
1972: InterNetworking Working Group(INWG) dibentuk untuk mempromosikan
standar yang sudah disepakati bersama. Spesifikasi dari telnet, diusulkan.
1973: Ide ethernet dijabarkan dalam thesis PhD dari Bob Metcalfe. Spesifikasi
untuk File Transfer, RFC 454, diusulkan.
1974: Disain dari TCP/IP dijabarkan secara rinci oleh Vint Cerf dan Bob Kahn
dalam "A Protocol for Packet Network Intercommunication".
1982: TCP/IP menjadi protokol untuk ARPANET dan ini dispesifikasikan oleh
DoD.
1992: Jumlah Internet hosts melampaui 1.000.000. Tim Berners Lee
menemukan program editor dan browser. University of Nevada mengeluarkan
sistem Veronica. Sebuah WWW browser yang bernama Viola diluncurkan oleh
Pei Wei dan didistribusikan bersama CERN WWW.
1993: NSF membuat InterNIC untuk menjalankan Internet service seperti
pendaftaran domain.Versi pertama dari Mosaic (untuk X Window) yang
dikembangkan oleh Marc Andreesen dikeluarkan oleh NCSA White House
online. National Information Infrastructure Act lolos dan pemerintah Amerika
Serikat mulai lebih serius dalam penanganan Website.
1994: PizzaHut online, merupakan contoh pertama dari aplikasi komerisal
Internet. Spam mail menjadi kasus besar setelah sebuah lembaga hukum yang
bernama Canter & Siegel menyebarkan mail ke seluruh dunia tentang servis
untuk mendapatkan "green card". First Virtual menjalankan "CyberBank" yang
pertama. Ditahun 1994 ini Yahoo! didirikan dan juga menjadi tahun kelahiran
Netscape Navigator 1.0.
1995: Compuserve, America Online, dan Prodiy mulai memberikan servis akses
keInternet.Perusahaan Marc Andreesen, Netscape Communication Corporation,
menjadi publik dan menjadi nomor 3 tertinggi untuk harga Initial Public
Offericng (IPO) share di NASDAQ. NFS tidak lagi meng-gratiskan pendaftaran
domain. Pengguna domain mulai membayar untuk sebuah domain yang
digunakan dan dihosting ke internet.
Jaringan Komputer 8
1.4 Tujuan / Manfaat Jaringan Komputer
Manfaat jaringan komputer bagi user dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
untuk kebutuhan perusahaan, dan jaringan untuk umum.
Tujuan utama dari terbangunnya sebuah jaringan pada suatu perusahaan
adalah:
Resource sharing yang bertujuan agar seluruh program, peralatan,
khususnya data dapat digunakan oleh setiap orang yang ada pada jaringan.
Saving Money (Penghematan uang/anggaran): Perangkat dan data yang dapat
dishare akan membuat penghematan anggaran yang cukup besar, karena tidak
perlu membeli perangkat baru untuk dipasang ditiap-tiap unit komputer
High reliability (kehandalan tinggi): Sistem Informasi Manajemen Kantor
Terpadu atau Sistem Pelayanan Satu Atap dengan teknologi client-server,
internet maupun intranet dapat diterapkan pada jaringan komputer, sehingga
dapat memberikan pelayanan yang handal, cepat dan akurat sesuai kebutuhan
dan harapan.
Manfaat jaringan komputer untuk umum:
Jaringan komputer akan memberikan layanan yang berbeda kepada pengguna
di rumah-rumah dibandingkan dengan layanan yang diberikan pada
perusahaan. Terdapat tiga hal pokok yang mejadi daya tarik jaringan
komputer pada perorangan yaitu:
 access ke informasi yang berada di tempat lain (seperti akses berita terkini,
info e-goverment, e-commerce atau e-business, semuanya up to date).
 komunikasi person to person (seperti e-mail, chatting, video conferene dll).
 hiburan interaktif (seperti nonton acara tv on-line, radio streaming,
download film atau lagu, dll).
1.5 Masalah-masalah sosial yang ditimbulkan dari
Jaringan Komputer (internet)
Penggunaan jaringan oleh masyarakat luas akan menyebabkan timbulnya
masalah-masalah sosial, etika, politik, maupun ekonomi yang tak terelakkan.
Internet telah masuk ke segala penjuru kehidupan masyarakat, semua orang
dapat memanfaatkannya tanpa memandang status sosial, usia, juga jenis
kelamin.
Penggunaan internet tidak akan menimbulkan masalah selama subyeknya
terbatas pada topik-topik teknis, pendidikan atau hobi, juga hal-hal yang
masih dalam batas norma-norma kehidupan, tetapi kesulitan mulai muncul
bila suatu situs di internet mempunyai topik yang sangat menarik perhatian
orang, seperti pertentangan politik, agama, sex, dll.
Koneksi jaringan komputer/internet ini juga akan menimbulkan masalah
ekonomi yang serius bila teknologinya dimanfaatkan oleh fihak-fihak tertentu
yang ingin mengambil keuntungan pribadi namun merugikan fihak lain,
misalnya kegiatan carding, download software komersil secara ilegal dll.
Jaringan Komputer 9
Gambar-gambar yang dipasang disitus-situs internet mungkin merupakan
sesuatu yang biasa bagi sebahagian orang, namun sangat mengganggu bagi
sebagian orang lain (karena bisa menimbulkan masalah SARA).
Selain itu, bentuk pesan-pesan tidaklah terbatas hanya pesan tekstual saja.
Foto berwarna dengan resolusi tinggi dan bahkan videoclip singkatpun
sekarang sudah dapat dengan mudah disebar-luaskan melalui jaringan
komputer.
Sebagian orang dapat bersikap acuh tak acuh, tapi bagi sebagian lainnya
pemasangan materi tertentu (misalnya pornografi) merupakan sesuatu yang
tidak dapat diterima.
1.6 Jenis-Jenis jaringan
Secara umum jaringan komputer terbagi menjadi 3 jenis jaringan yaitu :
1.6.1 Local Area Network (LAN)
Sebuah LAN, adalah jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil,
umumnya dibatasi oleh area lingkungan, seperti sebuah kantor pada sebuah
gedung, atau tiap-tiap ruangan pada sebuah sekolah. Biasanya jarak antar
node tidak lebih jauh dari sekitar 200 m.
Gambar 1.6. Local Area Network (LAN)
1.6.2 Metropolitan Area Network (MAN)
Sebuah MAN, biasanya meliputi area yang lebih besar dari LAN, misalnya antar
gedung dalam suatu daerah (wilayah seperti propinsi atau negara bagian).
Dalam hal ini jaringan menghubungkan beberapa buah jaringan kecil ke dalam
lingkungan area yang lebih besar, sebagai contoh yaitu: jaringan beberapa
kantor cabang sebuah bank didalam sebuah kota besar yang dihubungkan
antara satu dengan lainnya.
Jaringan Komputer 10
Gambar 1.7. Metropolitan Area Network
1.6.3 Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN) adalah jaringan yang biasanya sudah menggunakan
media wireless, sarana satelit ataupun kabel serat optic, karena jangkauannya
yang lebih luas, bukan hanya meliputi satu kota atau antar kota dalam suatu
wilayah, tetapi mulai menjangkau area/wilayah otoritas negara lain.
Sebagai contoh jaringan komputer kantor City Bank yang ada di Indonesia
ataupun yang ada di negara lain, yang saling berhubungan, jaringan ATM
Master Card, Visa Card atau Cirrus yang tersebar diseluruh dunia dan lainlain.
Biasanya WAN lebih rumit dan sangat kompleks bila dibandingkan LAN
maupun MAN. Menggunakan banyak sarana untuk menghubungkan antara
LAN dan WAN kedalam komunikasi global seperti internet, meski demikian
antara LAN, MAN dan WAN tidak banyak berbeda dalam beberapa hal, hanya
lingkup areanya saja yang berbeda satu diantara yang lainnya.
Gambar 1.8. Wide Area Network
Jaringan Komputer 11
Tabel 1.2. Interkoneksi berdasarkan jarak antar node
Nilai-nilai yang terdapat pada tabel diatas, bukan merupakan nilai mutlak bagi
jarak yang menghubungkan antar komputer, karena jarak tersebut bisa saja lebih
pendek tergantung kondisi area suatu wilayah.
1.7 Rangkuman
Jaringan komputer (jarkom) adalah ”interkoneksi” antara 2 komputer
autonomous atau lebih, yang terhubung dengan media transmisi kabel atau
tanpa kabel (wireless).
Dua unit komputer dikatakan terkoneksi apabila keduanya bisa saling
bertukar data/informasi, berbagi resource yang dimiliki, seperti: file, printer,
media penyimpanan (hardisk, floppy disk, cd-rom, flash disk, dll).
Tiap komputer, printer atau periferal yang terhubung dalam jaringan disebut
dengan ”node”. Sebuah jaringan komputer sekurang-kurangnya terdiri dari
dua unit komputer atau lebih.
Peer to peer adalah suatu model dimana tiap PC dapat memakai resource pada
PC lain atau memberikan resourcenya untuk dipakai PC lain, Tidak ada yang
bertindak sebagai server yang mengatur sistem komunikasi dan penggunaan
resource komputer yang terdapat dijaringan, dengan kata lain setiap komputer
dapat berfungsi sebagai client maupun server pada periode yang sama.
Client Server merupakan model jaringan yang menggunakan satu atau
beberapa komputer sebagai server yang memberikan resource-nya kepada
komputer lain (client) dalam jaringan.
Jaringan Komputer 12
1.8 Soal Latihan :
1. Jelaskan tentang pengertian jaringan komputer dan autonomous ?
2. Apa yang membedakan antara jaringan komputer dan sistem terdistribusi?
3. Apa manfaat jaringan komputer bagi sebuah perusahaan?
4. Masalah apa yang bisa ditimbulkan dari terbentuknya jaringan komputer global
(internet)?
5. Jelaskan jenis-jenis jaringan komputer yang anda ketahui?
Multiple choise:
1. Ketika sebuah komputer dapat membuat komputer lain restart, shutdown, atau
melakukan kontrol lainnya secara penuh, maka hal ini disebut dengan :
a. Jaringan komputer c. Autonomous
b. Sistem Terdistribusi d. Non-Autonomous
2. Komputer yang terhubung terdiri dari host (komputer utama) dan terminalterminal
(komputer yang terhubung dengan komputer host), merupakan ciri:
a. Jaringan komputer c. Autonomous
b. Sistem Terdistribusi d. Non-Autonomous
3. Metode komunikasi antar komputer dengan model Peer to Peer atau Client Server,
terdapat pada:
a. Jaringan komputer c. Autonomous
b. Sistem Terdistribusi d. Non-Autonomous
4. Bila tiap PC yang terdapat pada jaringan dapat memakai resource PC lain atau
memberikan resourcenya untuk dipakai PC lain, dengan kata lain dapat berfungsi
sebagai client maupun server pada periode yang sama, maka hal ini disebut
dengan:
a. Autonomous c. Client Server
b. Peer to peer d. Non-Sharing
5. Bila pada sebuah jaringan terdapat komputer yang hanya berfungsi sebagai server
dan beberapa komputer lain hanya berfungsi sebagai client, maka hal ini
merupakan metode:
a. Remote Admin c. Client Server
b. Peer to peer d. Sharing
DAFTAR PUSTAKA
Cisco, Materi CCNA 1, v.31
Introduction About Network, Mc Graw Hill Companies, Inc. 2003
Jaringan Komputer Edisi Bahasa Indonesia Jilid 1 Pearson Education Asia Pte. Ltd,
Andrew S. Tanembaum, Prentice-Hall Inc. 1996,
Jaringan Komputer, Lukas Tanutama, Elexmedia komputindo 2000
Pengantar Jaringan Komputer, Melwin Syafrizal, Andi Offset, Jogja, 2005
Pengantar Local Area Network, Robert M. Thomas, Elexmedia komputindo, 1999
Jaringan Komputer 13
.
MENGENAL HARDWARE DAN
TOPOLOGI JARINGAN
KOMPUTER
Kompetensi Dasar : Memahami topologi jaringan dan mengenal hardware jaringan
LAN, Mampu memasang konektor RJ-45 pada kabel UTP dan menguji kualitas kabel
UTP straigh through dan crossover.
2.1 Hardware Jaringan
Membangun suatu jaringan, baik itu bersifat LAN (Local Area Network) maupun
WAN (Wide Area Network), kita membutuhkan media baik hardware maupun
software. Beberapa media hardware yang penting didalam membangun suatu
jaringan, seperti: kabel atau perangkat Wi-Fi, ethernet card, hub atau switch,
repeater, bridge atau router, dll.
2.1.1 Kabel
Ada beberapa tipe (jenis) kabel yang banyak digunakan dan menjadi standar
dalam penggunaan untuk komunikasi data dalam jaringan komputer. Kabelkabel
ini sebelumnya harus lulus uji kelayakan sebelum dipasarkan dan
digunakan.
Perlu diingat bahwa hampir 85% kegagalan yang terjadi pada jaringan
komputer disebabkan karena adanya kesalahan pada media komunikasi yang
digunakan termasuk kabel dan konektor serta kualitas pemasangannya.
Kegagalan lainnya bisa disebabkan faktor teknis dan kondisi sekitar.
Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasinya yang berbeda,
oleh karena itu dibuatlah pengenalan tipe kabel. Ada dua jenis kabel yang
dikenal secara umum dan sering dipakai untuk LAN, yaitu coaxial dan twisted
pair (UTP unshielded twisted pair dan STP shielded twisted pair) .
2.1.1.1 Coaxial Cable
Dikenal dua jenis tipe kabel koaksial yang dipergunakan buat jaringan
komputer, yaitu:
- thick coax (mempunyai diameter lumayan besar) dan
- thin coax (mempunyai diameter lebih kecil).
2.1.1.1.1 Thick coaxial cable (kabel koaksial “gemuk”)
Kabel coaxial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 -
10BASE5, dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm. Kabel
2
Jaringan Komputer 14
jenis ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick ethernet, atau
hanya disingkat ThickNet, atau bahkan cuma disebut sebagai yellow cable
karena warnanya yang kuning.
Kabel Coaxial ini jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan
aturan sebagai berikut::
o Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan
menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu
buah resistor 50 ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi
tegangan yang lumayan lebar).
o Maksimum 3 segment dengan tambahan peralatan (attached devices,
seperti repeater) atau berupa populated segments (seperti bridge).
o Setiap kartu jaringan mempunyai kemampuan penguat sinyal (external
transceiver).
o Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk
dalam hal ini repeaters.
o Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (sekitar 500m).
o Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500
meter) dan setiap segment harus diberi ground.
o Jarak maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke
perangkat (device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter).
o Jarak minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).
2.1.1.1.2 Thin coaxial cable (kabel koaksial “kurus”)
Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir,
terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang
besar. Jenis yang banyak digunakan RG-8 atau RG-59 dengan impedansi
75 ohm. Jenis kabel untuk televisi juga termasuk jenis coaxial dengan
impedansi 75 ohm.
Namun untuk perangkat jaringan, kabel jenis coaxial yang dipergunakan
adalah (RG-58) yang telah memenuhi standar IEEE 802.3 - 10BASE2,
dimana diameter rata-rata berkisar 5 mm dan biasanya berwarna hitam.
Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-connector. Kabel jenis
ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet.
Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika diimplementasikan
dengan T-connector dan terminator dalam sebuah jaringan,
harus mengikuti aturan sebagai berikut:
 Pada topologi bus, setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
 Panjang maksimal kabel adalah 606.8 feet (185 meter) per segment.
 Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan
(devices)
 Kartu jaringan sudah menggunakan transceiver yang onboard, tidak
perlu tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.
 Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated
segment) dengan pengubung repeater 185 x 3 = 555 meter.
 Setiap segment sebaiknya dilengkapi 1 ground.
Jaringan Komputer 15
 Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
Gambar 2.1. Kabel koaxial yang telah dipasang konektor, terminator dan BNC T
Gambar 2.2. Model jaringan Ethernet BUS
2.1.1.2 Twisted Pair Cable
Selain kabel koaksial, Ethernet juga dapat menggunakan jenis kabel lain
yakni UTP (Unshielded Twisted Pair) dan Shielded Twisted Pair (STP). Kabel
UTP atau STP yang biasa digunakan adalah kabel yang terdiri dari 4
pasang kabel yang terpilin.
Dari 8 buah kabel yang ada pada kabel ini, hanya digunakan 4 buah saja
yang digunakan untuk dapat mengirim dan menerima data (Ethernet).
Perangkat-perangkat lain yang berkenaan dengan penggunaan jenis kabel
ini adalah konektor RJ-45 dan HUB.
Gambar 2.3. Kabel UTP (katagori 5) dan konektor RJ-45
Standar EIA/TIA 568 menjelaskan spesifikasi kabel UTP sebagai aturan
dalam instalasi jaringan komputer. EIA/TIA menggunakan istilah kategori
untuk membedakan beberapa tipe kabel UTP, Kategori untuk twisted pair
(hingga saat ini, Mei 2005), yaitu:
Jaringan Komputer 16
Tabel 2.1. Tipe kabel UTP
Type Cable Keterangan
UTP
Catagory 1
Analog. Biasanya digunakan diperangkat telephone pada jalur ISDN
(Integrated Service Digital Network), juga untuk menghubungkan
modem dengan line telephone.
UTP
Catagory 2
Bisa mencapai 4 Mbits (sering digunakan pada topologi token ring)
UTP / STP
Catagory 3
10 Mbits data transfer (sering digunakan pada topologi token ring
atau 10BaseT)
UTP / STP
Catagory 4
16 Mbits data transfer (sering digunakan pada topologi token ring)
UTP / STP
Catagory 5
Bisa mencapai 100 Mbits data transfer /22db (sering digunakan pada
topologi star atau tree) ethernet 10Mbps, Fast ethernet 100Mbps,
tokenring 16Mbps
UTP / STP
Catagory 5e
1 Gigabit Ethernet (1000Mbps), jarak 100m
STP
Catagory 6
2,5 Gigabit Ethernet, menjangkau jarak hingga 100m, atau 10Gbps
(Gigabit Ehernet) 25 meters. 20,2 db Up to 155 MHz atau 250 MHz
STP
Catagory 7
Gigabit Ethernet/20,8 db (Gigabit Ehernet). Up to 200 MHz atau 700
MHz
Sumber: http://www.glossary-tech.com/cable.htm dan
http://www.firewall.cx/cabling_utp.php
Pemberian kategori 1/2/3/4/5/6/7 merupakan kategori spesifikasi untuk
masing-masing kabel tembaga dan juga untuk jack. Masing-masing merupakan
seri revisi atas kualitas kabel, kualitas pembungkusan kabel (isolator) dan juga
untuk kualitas “belitan” (twist) masing-masing pasang kabel. Selain itu juga
untuk menentukan besaran frekuensi yang bisa lewat pada sarana kabel
tersebut, dan juga kualitas isolator sehingga bisa mengurangi efek induksi
antar kabel (noise bisa ditekan sedemikian rupa).
Perlu diperhatikan juga, spesifikasi antara CAT5 dan CAT5enchanced
mempunyai standar industri yang sama, namun pada CAT5e sudah dilengkapi
dengan insulator untuk mengurangi efek induksi atau electromagnetic
interference. Kabel CAT5e bisa digunakan untuk menghubungkan network
hingga kecepatan 1Gbps.
Gambar 2.4. Konektor RJ-45 dan cara membedakannya
Ada dua jenis pemasangan kabel UTP yang umum digunakan pada jaringan
lokal, ditambah satu jenis pemasangan khusus untuk cisco router, yakni:
 Straight Through Cable
 Cross Over Cable dan
 Roll Over Cable
Jaringan Komputer 17
2.1.1.2.1 Straight Through Cable
Untuk pemasangan jenis ini, biasanya digunakan untuk menghubungkan
beberapa unit komputer melalui perantara HUB / Switch yang berfungsi
sebagai konsentrator maupun repeater.
Gambar 2.5. Straight Through Cable T568B
Penggunaan kabel UTP model straight through pada jaringan lokal
biasanya akan membentuk topologi star (bintang) atau tree (pohon) dengan
HUB/switch sebagai pusatnya. Jika sebuah HUB/switch tidak berfungsi,
maka seluruh komputer yang terhubung dengan HUB tersebut tidak dapat
saling berhubungan.
Penggunaan HUB harus sesuai dengan kecepatan dari Ethernet card yang
digunakan pada masing-masing komputer. Karena perbedaan kecepatan
pada NIC dan HUB berarti kedua perangkat tersebut tidak dapat saling
berkomunikasi secara maksimal.
Gambar 2.6. Pemasangan Straight Through Cable dengan HUB
Penggunaan Straight Through Cable
o PC  Hub
o PC  Switch
o Hub  Hub
o Switch  Router
2.1.1.2.2 Cross Over Cable
Berbeda dengan pemasangan kabel lurus (straight through), penggunaan
kabel menyilang ini digunakan untuk komunikasi antar komputer
(langsung tanpa HUB), atau dapat juga digunakan untuk meng-cascade
HUB jika diperlukan. Sekarang ini ada beberapa jenis HUB yang dapat di-
Jaringan Komputer 18
cascade tanpa harus menggunakan kabel menyilang (cross over), tetapi juga
dapat menggunakan kabel lurus.
Gambar 2.7. Cross Over Cable dan penggunaannya
Penggunaan Cross Over Cable
o PC  PC
o Switch  Swicth
o Switch  Hub
2.1.1.2.3 Roll-Over Cable
Pada sistem CISCO, ada satu cara lain pemasangan kabel UTP, yang
digunakan untuk menghubungkan sebuah terminal (PC) dan modem ke
console Cisco Router atau console switch managible, cara ini disebut
dengan Roll-Over. Kabel Roll-Over tersebut sebelumnya terkoneksi dengan
DB-25 atau DB-9 Adapter sebelum ke terminal (PC).
Anda dapat mengenali sebuah kabel roll-over dengan melihat ke dua ujung
kabel. Dimana warna kabel dari sisi yang satu akan berbalik pada sisi kabel
di ujung yang lain. Misalnya kabel putih orange yang berada pada pin 1
ujung kabel A, akan berada pada pin 8 ujung kabel B.
Gambar 2.8. RollOver Cable dari console switch ke PC
Jaringan Komputer 19
Gambar 2.9. Cara melihat Roll-Over Cable
Gambar 2.10. Koneksi Console Terminal
Gambar 2.11. Koneksi Auxiliry port router cisco ke modem
Jaringan Komputer 20
Gambar 2.12. RJ-45 to DB-25 Adapter
Tabel 2.2. Hubungan antar pin RJ-45 untuk pemasangan kabel Roll-over
Router
Pin name
Router
Pin Direction Workstation
Pin
Workstation
Pin name
White-Orange 1 8 Brown
Orange 2 7 White-Brown
White-Green 3 6 Green
Blue 4 5 White-Blue
White-Blue 5 4 Blue
Green 6 3 White-Green
White-Brown 7 2 Orange
Brown 8 1 White-Orange
Penggunaan kabel rolover
o PC  console router
o PC  console switch managible
o Router  modem
2.1.1.3 Fiber Optic Cable
Kabel yang memiliki inti serat kaca sebagai saluran untuk menyalurkan
sinyal antar terminal, sering dipakai sebagai saluran BACKBONE karena
kehandalannya yang tinggi dibandingkan dengan coaxial cable atau kabel
UTP. Karakteristik dari kabel ini tidak terpengaruh oleh adanya cuaca dan
panas.
Jaringan Komputer 21
Gambar 2.13. Konektor dan kabel Fiber Optic
Gambar 2.14. Lapisan kabel fiber optic
2.1.1.3.1 Kemampuan Kabel Serat Optik (FO)
Fiber optik menunjukkan kualitas tinggi untuk berbagai macam aplikasi,
hal ini di sebabkan:
o Dapat mentransmisi bit rate yg tinggi,
o Tidak sensitif pada gangguan elektromagnetik
o Memiliki Bit Error Rate (kesalahan) kecil
o Reliabilitas lebih baik dari kabel koaksial
2.1.1.3.2. Kondisi & tempat pemasangan kabel FO
o Di wilayah kota, terdapat banyak lekukan dan saluran yang biasanya
dipenuhi oleh kabel lain, sehingga pemasangan infrastruktur baru
selalu dibuat dalam jumlah kecil, sehingga radius belokan fiber dan
kabel diusahakan tetap kecil.
o Kabel terpasang dalam bermacam-macam kondisi, seperti: di luar,
dibawah tanah, di udara, dalam ruangan. Konsekuensinya banyak
kondisi termal, mekanikal dan tekanan lain yang harus diterima.
o Hindari kondisi banyaknya penyambungan, sehingga tidak memerlukan
teknisi yang terlatih dan persiapan yang mudah.
o Jangan sampai terjadi banyak tekukan & kebocoran jacket pelindung
yang bisa menyebabkan kebocoran Cahaya
o Biaya jalur koneksi global harus menjadi lebih rendah.
Jaringan Komputer 22
Gambar 2.15. contoh kebocoran cahaya akibat kesalahan pemasangan dan
penyambungan kabel FO
Berikut ini merupakan tabel standarisasi kabel dari IEEE untuk kabel
jenis coaxial, UTP/STP maupun Fiber Optic
Tabel 2.3. Tipe Standarisasi Kabel 1
Jaringan Komputer 23
Tabel 2.4. Tipe Standarisasi Kabel 2
2.1.2 Ethernet Card /Network Interface Card (Network Adapter)
Cara kerja Ethernet Card berdasarkan broadcast network yaitu setiap node
dalam suatu jaringan menerima setiap transmisi data yang dikirim oleh suatu
node yang lain. Setiap Ethernet card mempunyai alamat sepanjang 48 bit yang
dikenal sebagai Ethernet address (MAC Address).
Alamat tersebut telah ditanam ke dalam setiap rangkaian kartu jaringan (NIC)
yang dikenali sebagai ‘Media Access Control’ (MAC) atau lebih dikenali dengan
istilah ‘hardware address’. 24 bit atau 3 byte awal merupakan kode yang telah
ditentukan oleh IEEE.
Gambar 2.16. Pembagian bit pada MAC Address.
Jaringan Komputer 24
Gambar 2.17. Cara melihat MAC Address, dengan mengetik winipcfg pada
menu RUN di Windows 98.
Gambar 2.18. Cara melihat MAC Address, dari shell DOS dengan mengetik
ipconfig /all pada SO Windows.
Kartu jaringan Ethernet biasanya dibeli terpisah dengan komputer, kecuali
network adapter yang sudah onboard. Komputer Macintosh juga sudah
mengikutkan kartu jaringan ethernet didalamnya. Kartu Jaringan ethernet
model 10Base umumnya telah menyediakan port koneksi untuk kabel coaxial
ataupun kabel twisted pair, jika didesain untuk kabel coaxial konektornya
adalah BNC, dan bila didesain untuk kabel twisted pair maka akan punya port
konektor RJ-45. Beberapa kartu jaringan ethernet kadang juga punya konektor
AUI. Semua itu dikoneksikan dengan coaxial, twisted pair, ataupun dengan
kabel fiber optik.
Gambar 2.19. Network Interface card (dari atas ke bawah konektor RJ-45, konektor
AUI, dan konektor BNC
Kode Pabrik
yang ditetapkan
IEEE
Jaringan Komputer 25
2.1.3 Hub dan Switch (Konsentrator)
Sebuah konsentrator (Hub atau switch) adalah sebuah perangkat yang
menyatukan kabel-kabel network dari tiap workstation, server atau perangkat
lain. Dalam topologi bintang, kabel twisted pair datang dari sebuah workstation
masuk kedalam hub atau switch.
Hub dan switch mempunyai banyak lubang port RJ-45 yang dapat dipasang
konektor RJ-45 dan terhubung ke sejumlah komputer. Beberapa jenis hub
dapat dipasang bertingkat (stackable) hingga 4 susun. Biasanya hub maupun
switch memiliki jumlah lubang sebanyak 4 bh, 8 bh, 16 bh, hingga 24 bh.
Gambar 2.20. Beberapa komputer yang terhubung melalui sebuah hub
Switch merupakan konsentrator yang memiliki kemampuan manajemen trafic
data lebih baik bila dibandingkan hub. Saat ini telah terdapat banyak tipe
switch yang managible, selain dapat mengatur traffic data, juga dapat diberi IP
Address.
2.1.4 Repeater
Fungsi utama repeater yaitu untuk memperkuat sinyal dengan cara menerima
sinyal dari suatu segmen kabel LAN lalu memancarkan kembali dengan
kekuatan yang sama dengan sinyal asli pada segmen kabel yang lain. Dengan
cara ini jarak antara kabel dapat diperjauh.
Penggunaan repeater antara dua segmen atau lebih segmen kabel LAN
mengharuskan penggunaan protocol physical layer yang sama antara segmensegmen
kebel tersebut misalnya repeater dapat menghubungkan dua buah
segmen kabel Ethernet 10BASE2.
Jaringan Komputer 26
Gambar 2.21. Penggunaan repeater antara dua segmen
2.1.5 Bridge
Fungsi dari bridge itu sama dengan fungsi repeater tapi bridge lebih fleksibel
dan lebih cerdas dari pada repeater. Bridge dapat menghubungkan jaringan
yang menggunakan metode transmisi yang berbeda. Misalnya bridge dapat
menghubungkan Ethernet baseband dengan Ethernet broadband.
Bridge mampu memisahkan sebagian dari trafik karena mengimplementasikan
mekanisme frame filtering. Mekanisme yang digunakan di bridge ini umum
disebut sebagai store and forward. Walaupun demikian broadcast traffic yang
dibangkitkan dalam LAN tidak dapat difilter oleh bridge.
Terkadang pertumbuhan network sangat cepat makanya di perlukan jembatan
untuk itu. Kebanyakan Bridges dapat mengetahui masing-masing alamat dari
tiap-tiap segmen komputer pada jaringan sebelahnya dan juga pada jaringan
yang lain di sebelahnya pula. Diibaratkan bahwa Bridges ini seperti polisi
lalulintas yang mengatur dipersimpangan jalan pada saat jam-jam sibuk. Dia
mengatur agar informasi di antara kedua sisi network tetap jalan dengan baik
dan teratur.
Bridges juga dapat digunakan untuk mengkoneksi network yang menggunakan
tipe kabel yang berbeda ataupun topologi yang berbeda pula. Bridges dapat
mengetahui alamat masing-masing komputer di masing-masing sisi jaringan.
Gambar 2.22. Bridges yang digunakan untuk mengkoneksi 2 segmen
Jaringan Komputer 27
2.1.6 Router
Sebuah Router mampu mengirimkan data/informasi dari satu jaringan ke
jaringan lain yang berbeda, router hampir sama dengan bridge, meski tidak
lebih pintar dibandingkan bridge, namun pengembangan perangkat router
dewasa ini sudah mulai mencapai bahkan melampaui batas tuntutan teknologi
yang diharapkan.
Router akan mencari jalur terbaik untuk mengirimkan sebuah pesan yang
berdasarkan atas alamat tujuan dan alamat asal. Router mengetahui alamat
masing-masing komputer dilingkungan jaringan lokalnya, mengetahui alamat
bridges dan router lainnya.
Gambar 2.23. Cisco Router persfektif dari belakang
Router juga dapat mengetahui keseluruhan jaringan dengan melihat sisi mana
yang paling sibuk dan bisa menarik data dari sisi yang sibuk tersebut sampai sisi
tersebut bersih/clean.
Jika sebuah perusahaan mempunyai LAN dan menginginkan terkoneksi ke
internet, maka mereka sebaiknya membeli dan menggunakan router, mengapa ?
Karena kemampuan yang dimiliki router, diantaranya:
1. router dapat menterjemahkan informasi diantara LAN anda dan internet
2. router akan mencarikan alternatif jalur yang terbaik untuk mengirimkan data
melewati internet
3. mengatur jalur sinyal secara effisien dan dapat mengatur data yang mengalir
diantara dua buah protocol
4. dapat mengatur aliran data diantara topologi jaringan linear Bus dan Star
5. dapat mengatur aliran data melewati kabel fiber optic, kabel koaksial atau
kabel twisted pair.
Jaringan Komputer 28
Gambar 2.24. Simbol Network Device
2.2 Topologi Jaringan
Topologi jaringan atau arsitektur jaringan adalah gambaran perencanaan
hubungan antar komputer dalam Local Area Network, yang umumnya
menggunakan kabel (sebagai media transmisi), dengan konektor, ethernet card
dan perangkat pendukung lainnya.
Ada beberapa jenis topologi yang sering terdapat pada hubungan komputer
pada jaringan local area, seperti:
2.2.1 Topologi Bus
Topologi ini merupakan bentangan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup,
dimana sepanjang kabel terdapat node-node. Signal dalam kabel dengan
topologi ini dilewati satu arah sehingga memungkinkan sebuah collision terjadi.
Keuntungan:
 murah, karena tidak memakai banyak media, kabel yang dipakai
sudah umum (banyak tersedia dipasaran)
 setiap komputer dapat saling berhubungan langsung.
Kerugian:
 Sering terjadi hang / crass talk, yaitu bila lebih dari satu pasang
memakai jalur diwaktu yang sama, harus bergantian atau ditambah
relay.
2.2.2 Topologi Ring
Topologi jaringan yang berupa lingkaran tertutup yang berisi node-node. Signal
mengalir dalam dua arah sehingga dapat menghindarkan terjadinya collision,
sehingga memungkinkan terjadinya pergerakan data yang sangat cepat.
Semua komputer saling tersambung membentuk lingkaran (seperti bus tetapi
ujung-ujung bus disambung). Data yang dikirim diberi address tujuan sehingga
Jaringan Komputer 29
dapat menuju komputer yang dituju. Tiap stasiun (komputer) dapat diberi
repeater (transceiver) yang berfungsi sebagai:
o Listen State
Tiap bit dikirim kembali dengan mengalami delay waktu.
o Transmit State
Bila bit yang berasal dari paket lebih besar dari ring maka repeater akan
mengembalikan ke pengirim. Bila terdapat beberapa paket dalam ring,
repeater yang tengah memancarkan, menerima bit dari paket yang tidak
dikirimnya harus menampung dan memancarkan kembali.
o Bypass State
Berfungsi untuk menghilangkan delay waktu dari stasiun yang tidak aktif.
Keuntungan:
 Kegagalan koneksi akibat gangguan media, dapat diatasi dengan
jalur lain yang masih terhubung.
 Penggunaan sambungan point to point membuat transmission error
dapat diperkecil
Kerugian:
 Data yang dikirim bila melalui banyak komputer, transfer data
menjadi lambat.
2.2.3 Topologi Star
Karakteristik dari topologi jaringan ini adalah node (station) berkomunikasi
langsung dengan station lain melalui central node (hub/switch), traffic data
mengalir dari node ke central node dan diteruskan ke node (station) tujuan.
Jika salah satu segmen kabel putus, jaringan lain tidak akan terputus.
Keuntungan:
 Akses ke station lain (client atau server) cepat
 Dapat menerima workstation baru selama port di centralnode
(hub/switch) tersedia.
 Hub/switch bertindak sebagai konsentrator.
 Hub/switch dapat disusun seri (bertingkat) untuk menambah
jumlah station yang terkoneksi di jaringan.
 User dapat lebih banyak dibanding topologi bus, maupun ring.
Kerugian:
Bila traffic data cukup tinggi dan terjadi collision, maka semua
komunikasi akan ditunda, dan koneksi akan dilanjutkan/dipersilahkan
dengan cara random, apabila hub/switch mendetect tidak ada jalur
yang sedang dipergunakan oleh node lain.
2.2.4 Topologi Tree / Hierarchical (Hirarki)
Tidak semua stasiun mempunyai kedudukan yang sama. Stasiun yang
kedudukannya lebih tinggi menguasai stasiun dibawahnya, sehingga jaringan
sangat tergantung dengan stasiun yang kedudukannya lebih tinggi (hierachical
topology) dan kedudukan stasiun yang sama disebut peer topology.
Jaringan Komputer 30
2.2.5 Topologi Mesh dan Full Connected
Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh.
Jumlah saluran harus disediakan untuk membentuk jaringan Mesh adalah
jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, n = jumlah sentral). Tingkat kerumitan
jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang.
Dengan demikian disamping kurang ekonomis juga relatif mahal dalam
pengoperasiannya.
Topologi mesh ini merupakan teknologi khusus (ad hock) yang tidak dapat
dibuat dengan pengkabelan, karena sistemnya yang rumit, namun dengan
teknologi wireless topologi ini sangat memungkinkan untuk diwujudkan
(karena dapat dipastikan tidak akan ada kabel yang berseliweran).
Biasanya untuk memperkuat sinyal transmisi data yang dikirimkan, ditengahtengah
(area) antar komputer yang kosong di tempatkan perangkat radio (air
point) yang berfungsi seperti repeater untuk memperkuat sinyal sekaligus bisa
mengatur arah komunikasi data yang terjadi.
2.2.6 Topologi Hybrid
Topologi ini merupakan topologi gabungan dari beberapa topologi yang ada,
yang bisa memadukan kinerja dari beberapa topologi yang berbeda, baik
berbeda sistem maupun berbeda media transmisinya.
Gambar 2.25. Beberapa jenis topologi
2.3 Teknik Penyaluran Sinyal
Komunikasi data antar komputer dalam topologi jaringan memerlukan teknik
penyaluran sinyal agar data yang terkirim sesuai keadaan yang sebenarnya
atau sesuai keinginan. Secara detail tentang bagaimana sinyal-sinyal tersebut
terkirim, tidak kita bahas pada buku ini, karena memerlukan referensi
tersendiri dan pengetahuan mendalam tentang teknologi analog maupun
digital.
Namun secara singkat dapat diuraikan bahwa teknik penyaluran sinyal
menunjukkan cara penyaluran sinyal dalam saluran media transmisi, dengan
menggunakan teknik:
Jaringan Komputer 31
Baseband
Menggunakan sinyal digital . Transmisi yang digunakan bersifat bidirectional
dan dipakai hanya untuk topologi bus yang jangkauannya pendek. Media yang
digunakan kabel coaxial (50 ohm), dengan spesifikasi IEEE 802.3 (Ethernet),
bila inti kabel coaxial berdiameter 0.4 inch dan data rate 10 Mbps, maka
dengan perangkat ini kita dapat menjangkau jarak 500 m (dikenal dengan
sebutan 10BASE5). Untuk jarak yang lebih jauh dapat digunakan repeater.
Broadband
Menggunakan sinyal analog dengan Frequency Division Mul tiplexing
(FDM). Spektrum media transmisi dapat dibagi sesuai keperluan, jarak yang
dijangkau lebih jauh dibanding baseband dan mendukung topologi tree.
Broadband merupakan hubungan undirectional yang penuh, yang
mengharuskan ada dua saluran data. Semua stasiun mengirim sinyal melalui
inbound dan menerima sinyal dari saluran outbound dengan cara :
 Memakai dua kabel terpisah (dual cable), atau
 Memakai satu kabel dengan frekuensi modulasi berbeda (split)
 Memakai media transmisi kabel coaxial 75 ohm dan data selalu dimodulasi
terlebih dahulu, lebih baik dari baseband karena dapat mengirimkan voice
dan video secara bersamaan.
2.4 Prinsif Penyaluran Sinyal
Transmisi pada Local Area Network hingga Wide Area network dapat dibagi ke
dalam tiga kategori utama, yaitu : unicast, multicast dan broadcast yang
masing-masing akan kita bahas berikut ini :
2.4.1 Unicast
Unicast merupakan transmisi jaringan point to point (one to one). Ketika
digunakan, satu sistem tunggal hanya mencoba berkomunikasi dengan satu
sistem lainnya. Jaringan point to point biasanya digunakan pada jaringan yang
besar, dengan menghubungkan jaringan lokal ke jaringan lain melalui satu
titik akses point.
Gambar 2.26 Koneksi jaringan point to point menggunakan teknologi wireless
(microwave 15 GHz)
Jaringan Komputer 32
Bila satu paket data akan dikirimkan ke mesin (node) lain dijaringan yang lain,
maka paket tersebut harus melewati satu atau lebih node yang lain yang
berfungsi sebagai perantara. Node perantara ini dapat juga merupakan
komputer gateway yang berfungsi sebagai gerbang keluar masuknya paket
data dari satu jaringan ke jaringan yang lain.
Pada jaringan Ethernet, penggunaan unicast dapat diketahui dengan melihat
MAC Address asal dan tujuan yang merupakan alamat host yang unik. Pada
jaringan yang menggunakan IP, alamat IP asal dan tujuan merupakan alamat
yang unik (tidak akan sama satu dengan yang lain).
Ketika sistem berhubungan dengan frame jaringan, ia akan selalu memeriksa
MAC Address miliknya untuk melihat apakah frame tersebut ditujukan untuk
dirinya, Jika MAC Address-nya cocok dengan sistem tujuan, maka ia akan
memprosesnya. Jika tidak, frame tersebut akan diabaikan.
Gambar 2.27. Pengiriman Packet data ke Unicast Address
Ingat…!!!, ketika dihubungkan ke hub, semua sistem dapat melihat semua
frame yang dikirimkan melalui jaringan, karena mereka semua bagian dari
collision domain yang sama.
2.4.2 Multicast
Multicast merupakan transmisi yang dimaksudkan untuk banyak tujuan,
tetapi tidak harus semua host. Oleh karena itu, multicast dikenal sebagai
metode tranmisi one to many (satu kebanyak) atau jaringan point to
multipoint.
Gambar 2.28 Koneksi jaringan point to multipoint menggunakan teknologi
wireless (wi-fi 2,4 GHz)
Jaringan Komputer 33
Multicast digunakan dalam kasus-kasus tertentu, misalnya ketika sekelompok
komputer perlu menerima transmisi tertentu. Salah satu contohnya adalah
streaming audio atau video. Misalkan banyak komputer ingin menerima
transmisi video pada waktu yang bersamaan. Jika data tersebut dikirimkan ke
setiap komputer secara individu, maka diperlukan beberapa aliran data. Jika
data tersebut dikirimkan sebagai broadcast, maka tidak perlu lagi proses untuk
semua system. Dengan multicast data tersebut hanya dikirim sekali, tetapi
diterima oleh banyak system.
Protokol-protokol tertentu menggunakan range alamat khusus untuk
multicast. Sebagai contoh, alamat IP dalam kelas D telah direservasi untuk
keperluan multicast. Jika semua host perlu menerima data video, mereka akan
menggunakan alamat IP multicast yang sama. Ketika mereka menerima paket
yang ditujukan ke alamat tersebut, mereka akan memprosesnya.
Gambar 2.29 Pengiriman packet data ke alamat multicast
Ingat…!!!, bahwa setiap NIC selain memiliki MAC Address (dari vendor
pembuat ethernet card atau network adapter), ia juga memiliki alamat IP
sendiri-sendiri, selain itu mereka juga mendengarkan alamat multicast mereka.
Dalam teknologi pengiriman data SMS (Short Message Service) antar pengguna
telephone selular, teknik multicast ini digunakan untuk menjelaskan
bagaimana sebuah pesan yang dikirimkan dari satu ponsel dapat diterima oleh
banyak ponsel lain (dari satu operator atau berbeda operator), atau juga
sebuah pesan yang dikirimkan oleh operator selular yang biasanya berupa info
layanan, berita, iklan dll, akan diterima oleh banyak ponsel lain dalam satu
jaringan atau area layanan operator selular tersebut.
2.4.3 Broadcast
Jenis transmisi jaringan yang terakhir adalah broadcast, yang juga dikenal
sebagai metode transmisi one to all (satu kesemua). Sistem broadcast juga
dapat digunakan untuk menjelaskan bila ada paket-paket data yang
dikirimkan dari satu mesin akan diterima oleh mesin-mesin lainnya dalam satu
jaringan atau subnet jaringan lainnya. Pada jaringan Ethernet, broadcast
dikirim ke alamat tujuan khusus, yaitu, FF-FF-FF-FF-FF-FF-FF atau dengan
oktet terakhir berisi bit 11111111. Broadcast ini harus diproses oleh semua
host yang berada dalam broadcast domain yang ditentukan.
Jaringan Komputer 34
Gambar 2.30 Pengiriman packet data ke alamat broadcast
Field alamat pada sebuah paket berisi keterangan tentang kepada siapa paket
itu dialamatkan. Saat menerima sebuah paket, mesin akan men-cek field
alamat, bila alamat tersebut ditujukan untuk dirinya, maka paket tersebut
akan diterima, namun bila alamat tersebut bukan ditujukan buat dirinya,
maka paket tersebut akan diabaikan. Walaupun broadcast cenderung
membuang resource, beberapa protokol seperti ARP, sangat bergantung
kepadanya, dengan demikian, terjadinya beberapa traffic broadcast tidak dapat
dihindari.
2.4.4 Broadcast ICMP
Cara termudah untuk mengetahui host yang hidup pada sebuah target
jaringan adalah dengan mengirimkan ICMP echo request ke broadcast address
pada target jaringan tersebut. Sebuah permintaan (request) akan dikirim
secara broadcast kesemua host pada target network. Host yang hidup akan
mengirimkan ICMP echo reply.
Gambar 2.31. Broadcast ICMP
2.5 Rangkuman
Tipe kabel yang sering digunakan untuk keperluan jaringan komputer adalah
coaxial, UTP/STP dan Fiber Optic. Jaringan komputer tanpa kabel (wireless)
menggunakan teknologi W-Fi, Microwave, dan WiMAX.
Tiga model pemasangan kabel UTP: Straight Through Cable, Cross Over Cable
dan Roll Over Cable. Alat untuk menguji kualitas kabel dan hasil crimping
konektor RJ-45 digunakan LAN cable tester atau Fluke.
Jaringan Komputer 35
Penggunaan kabel coaxial pada jaringan local biasanya akan membentuk
topologi bus atau ring, sedangkan kabel UTP model straight through pada
jaringan lokal biasanya akan membentuk topologi star (bintang) atau tree
(pohon) dengan HUB/switch sebagai pusatnya. Jika sebuah HUB/switch tidak
berfungsi, maka seluruh komputer yang terhubung dengan HUB tersebut
tidak dapat saling berhubungan.
Kabel UTP model straight trough digunakan untuk menghubungkan PC
dengan switch atau hub, hub ke hub atau switch ke router. Model crossover
digunakan untuk menghubungkan PC ke PC, switch ke switch, switch ke hub.
Model rollover digunakan untuk menghubungkan terminal (PC) dan modem ke
console Cisco Router atau console switch managible.
Topologi jaringan : Bus, Ring, Star, Tree, Mesh, Hibryd.
Setiap NIC selain memiliki MAC Address (dari vendor pembuat ethernet card),
ketika ia diberi alamat IP dan netmask, maka ia juga akan memiliki IP
Broadcast dan mendengarkan alamat multicast mereka.
Kekurangan hub dibandingkan switch adalah penggunaan hub sebagai
konsentrator membuat semua sistem dapat melihat semua frame yang
dikirimkan melalui jaringan, karena mereka semua bagian dari collision
domain yang sama.
Sistem broadcast digunakan untuk menjelaskan bila ada paket-paket data
yang dikirimkan dari satu mesin akan diterima oleh mesin-mesin lainnya
dalam satu jaringan atau subnet jaringan lainnya.
2.6 Soal Latihan :
1. Ada beberapa tipe kabel koaksial (coax). serta nilai impedansinya, sebutkan juga
pada topologi apa kabel jenis ini digunakan.
2. Jelaskan beberapa cara pemasangan kabel UTP pada konektor RJ-45, pada
topologi apa kabel jenis ini dipergunakan.
3. Apa yang dimaksud dengan MAC Address, dan jelaskan cara kerja Ethernet card
secara singkat.
4. Gambarkan beberapa bentuk topologi yang kamu ketahui (minimal 5), jelaskan
keuntungan dan kerugian masing-masing topologi tersebut (minimal 3)
5. Jelaskan pengertian dari baseband dan broadband
DAFTAR PUSTAKA
Cisco, Materi CCNA 1,2 v.31
http://www.firewall.cx/cabling_utp.php
http://www.glossary-tech.com/cable.htm
http://www.ilmukomputer.com
Pengantar Jaringan Komputer, Melwin Syafrizal, Andi Offset, Jogja, 2005
Jaringan Komputer 36
INTRANET, EXTRANET
& INTERNET
Kopetensi Dasar: Mampu menjelaskan defenisi dan perbedaan internet, intranet dan
extranet. Memahami teknologi dan cara untuk membangun koneksi internet
(menghubungkan jaringan lokal ke internet), Mengenal teknologi wireless untuk
membangun LAN dan koneksi internet
3.1 Intranet
Intranet merupakan sebuah jaringan internal perusahaan yang dibangun
menggunakan teknologi internet (arsitektur berupa aplikasi web dan
menggunakan protokol TCP/IP).
LAN tidak sama dengan intranet, karena dari segi penggunaan, luas area
maupun implementasinya, intranet lebih luas dan bekerja lebih maksimal
seperti halnya internet. Namun sangat terbatas dalam hal privilege dan hak
akses para pemakainya. Sebuah LAN bisa saja disebut intranet, apabila LAN
tersebut menerapkan aplikasi web dan menggunakan protokol TCP/IP
didalamnya. Biasanya sebuah LAN dapat dihubungkan dengan jaringan
internet, sedangkan intranet justru menghindari koneksi dengan jaringan luar.
Fakta bahwa perkembangan yang ada didunia internet dapat
diimplementasikan secara langsung didalam intranet, menyebabkan intranet
sangat populer dan berkembang pesat sejalan dengan perkembangan yang ada
di internet.
3.1.1 Fungsi dan Implementasi Intranet
Informasi perusahaan (portal) yang mencakup berita, presensi kehadiran,
prosedur kerja setiap divisi, kumpulan data penyimpanan, surat dan
komunikasi antar divisi, dan lain-lain dapat diintegrasikan dalam satu sistem
pusat informasi yang berbasiskan HTML (HyperText Markup Language) atau
yang lebih dikenal dengan istilah World Wide Web (www).
Implementasi dan karakteristik intranet lainnya meliputi:
 Jadwal perorangan dan kelompok (personal and group scheduling),
 Pesan diterima ketika keluar (while were you out form),
 Manajemen informasi bagi perorangan dan kelompok (personal/group
information management) dan
 transfer dokumen secara langsung (straight document transfer).
Hal yang mendorong penggunaan intranet adalah kebutuhan akan informasi.
Berdasarkan survei yang dilakukan terhadap 103 executive sistem informasi
3
Jaringan Komputer 37
yang memiliki 500 pegawai. Mereka memprioritaskan penggunaan intranet
untuk menyebarkan manual, katalog, daftar barang, menyediakan human
relation, dan informasi pekerjaan, menawarkan jasa email, dan mengadakan
suatu revisi dokumen secara bersama-sama.
Alasan tersebut ditambah beberapa alasan antara lain :
 Komunikasi yang lebih baik antar pegawai
 Biaya pengembangan dan perawatan yang lebih murah dibanding teknologi
client server biasa.
 Keinginan untuk menaikkan rasa kepemilikian data, dan tanggungjawab
pengguna.
 Keinginan untuk menggunakan protokol yang terbuka.
 Mudah digunakan dan sederhana
 Mudah mendistribusikan program aplikasi ke user.
 Menaikkan akses dan distribusi informasi ke pengguna.
Awalnya teknologi intranet datang bersama dengan teknologi internet.
Perbedaannya adalah pada penggunaan firewall bagi jaringan lokal intranet
yang terkoneksi ke internet, agar dapat melindungi aset sistem informasi yang
dimiliki perusahaan dari serangan pihak luar. Hal ini menjadikan intranet
benar-benar dapat berfungsi secara independen dari internet, karena tidak
terhubung dengan jaringan luar.
Hal lain yang membedakan intranet dan internet adalah dari sisi penggunanya.
Aplikasi dan informasi intranet ditujukan bagi kalangan dalam organisasi itu
sendiri. Sedangkan informasi di suatu situs internet ditujukan bagi kalangan
luas (umum).
Pada saat ini teknologi intranet, telah mengalahkan popularitas teknologi clientserver
tradisional. Setiap orang dan perusahaan berlomba-lomba
memanfaatkan teknologi ini. Hingga sebagian besar melupakan satu hal yang
paling penting dalam model client-server, yaitu: pengembangan sistem tanpa
disain yang baik akan mengakibatkan suatu sistem menjadi kurang
bermanfaat.
3.1.2 Jenis pemanfaatan Intranet
Penggunaan intranet tergantung dari bentuk organisasi penggunanya. Apakah
suatu toko, perusahaan multi nasional, suatu instansi atau departemen
lainnya. Dengan memahami kerja organisasi tersebut terlebih dahulu, maka
akan sangat membantu model desain intranet yang akan digunakan.
Pemanfaatan Intranet dalam suatu organisasi, banyak digunakan untuk:
 Human resource personal services
 Material and logistic services, seperti penyediaan ruangan, barang dan
sebagainya.
 Information system services, dll.
Human Resource Services
Pada model organisasi ini Intranet dapat digunakan untuk menyajikan
informasi-informasi, seperti:
 Manual pekerja, misal tata-tertib, petunjuk kerja, informasi liburan,
asuransi, prosedur pembelian dan pengeluaran barang.
Jaringan Komputer 38
 Bulletin board perusahaan, misal pengumuman kebijaksanaan,
pengumuman pekerjaan, jadwal kerja, pelatihan, menu kafetaria, jadwal
kegiatan extra.
 Record pekerja, misal waktu kerja dan kehadiran, data kepegawaian,
seperti alamat rumah hingga prestasi kerja.
 Newsletter (berita-berita penting)untuk pekerja.
 Informasi-informasi yang berkaitan dengan human resource department,
misal informasi yang digunakan untuk menyewa property, memecat,
memindahkan, mempromosikan, melatih karyawan dan lain lain.
Materiel and Logistic Services
Organisasi kerja seperti ini dapat berupa toko, cleaning services, dan lain lain.
Informasi yang dapat diletakkan di intranet misalnya :
 Listing peralatan atau services yang disediakan
 Image yang dapat di-click, yang menerangkan gambaran suatu fasilitas
ruangan pada suatu kantor.
 Image map yang dapat menerangkan buku telphone suatu perusahaan.
 Suatu form yang dapat diisi dan digunakan untuk mencari informasi
mengenai, order, katalog dan lain sebagainya.
Information System Services
Pada model ini Intranet dapat digunakan untuk menyediakan informasi seperti:
 Informasi mengenai komputer-komputer para staff.
 Informasi yang dibutuhkan para user, berkaitan dengan pengetahuan
umum, manual operasi program untuk suatu pekerjaan, dapat
dikumpulkan pada suatu database, sehingga dapat berupa suatu
perpustakaan elektronis.
 Semua data atau dokumen yang berbentuk file word processing,
spreadsheet, graphic dll, dapat digunakan bersama-sama dengan
memanfaatkan aplikasi berbasis web dengan pusat data di web server.
3.1.3 Komponen Pembentuk Intranet
Komponen pembentuk intranet pada dasarnya sama dengan komponen
pembentuk Internet, seperti :
1. Aplikasi browser
2. Komputer server
3. Perangkat jaringan dan
4. Protokol TCP/IP
5. Bahasa pemrograman
6. Komputer client
7. Perangkat bantu (development tool) untuk manajemen jaringan lokal.
3.2 Extranet
Extranet merupakan jaringan intranet perusahaan yang ingin mengekspose
sebagian informasi yang mereka miliki ke jaringan luar. Informasi yang
diekspose bisa berupa info produk/layanan, file-file yang diperlukan
konsumen, klien atau karyawan yang mobile, atau juga database yang
diperkenankan diakses dari jaringan lain atau jaringan internet.
Jaringan Komputer 39
Firewall akan memproteksi sebagian jaringan internal perusahaan sehingga
tidak dapat diakses dari jaringan luar, sekaligus membatasi akses jaringan
internal agar tidak dapat mengakses semua layanan/service dari internet.
Gambar 3.1. Intranet, Extranet dan Internet
3.3 Internet
Interconnected Network atau yang lebih populer dengan sebutan internet
adalah sebuah sistem komunikasi global yang menghubungkan komputerkomputer
dan jaringan-jaringan komputer di seluruh dunia.
Setiap komputer dan jaringan, terhubung secara langsung maupun tidak
langsung ke beberapa jalur utama yang disebut internet backbone dan
dibedakan satu dengan yang lainnya menggunakan unique name yang biasa
disebut dengan alamat IP 32 bit. Contoh: 202.65.124.130.
Secara harafiah, internet ('inter-network') adalah rangkaian komputer yang
terhubung kebeberapa jaringan lain. Ketika komputer terhubung secara global
dengan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket data (packet
switching communication protocol), maka rangkaian jaringan komputer yang
besar ini dapat dinamakan internet. Cara menghubungkan rangkaian
komputer dengan kaedah ini dinamakan internetworking.
Gambar 3.2. Internetworking
Jaringan Komputer 40
Internetworking merupakan kumpulan jaringan lokal area, juga metropolitan
area yang umumnya terhubung melalui router-router sehingga membentuk
jaringan wide area yang begitu besar. Terkoneksi ke internet berarti
menghubungkan perangkat komputer atau perangkat lain yang digunakan,
kedalam jaringan komputer global di dunia.
Tidak hanya perangkat komputer seperti Router, PC, Laptop atau server yang
bisa terkoneksi ke internet, beberapa perangkat lain seperti mobile device
(ponsel/PDA), web camera, security camera, alarm, refrigerator (lemari es),
TV, remote control home/office device (seperti: instalasi lampu ruangan/taman)
dan perangkat pribadi lainnya, juga dapat terkoneksi ke internet.
3.3.1 Kemunculan Internet
Rangkaian pusat yang membentuk internet diawali pada tahun 1969 sebagai
ARPANET, yang dibangun oleh ARPA (United States Department of Defense
Advanced Research Projects Agency). Beberapa penyelidikan awal yang
disumbang oleh ARPANET termasuk kaedah rangkaian tanpa pusat
(decentralised network), teori queueing, dan kaedah pertukaran paket (packet
switching).
Pada 01 Januari 1983, ARPANET menukar protokol rangkaian pusatnya, dari
NCP ke TCP/IP. Ini merupakan awal dari internet yang kita kenal hari ini. Pada
sekitar 1990-an, internet telah berkembang dan menyambungkan banyak
pengguna jaringan-jaringan komputer yang ada.
3.3.2 Internet pada saat ini
Intenet diatur oleh perjanjian bilateral atau multilateral dan spesifikasi teknis
(protokol yang ditetapkan dan disepakati untuk digunakan bersama,
menerangkan tentang perpindahan data antar jaringan). Protokol-protokol ini
umumnya dibentuk berdasarkan kesepakatan (ketetapan).
Badan yang mengatur registrasi internet adalah IETF (Internet Engineering
Task Force), yang terbuka kepada umum. Badan ini mengeluarkan dokumen
yang dikenali sebagai RFC (Request for Comments). Sebagian dari RFC
dijadikan sebagai standar internet, oleh Badan Arsitektur Internet (Internet
Architecture Board).
Protokol-protokol internet yang sering digunakan adalah seperti, IP, TCP, UDP,
DNS, PPP, SLIP, ICMP, POP3, IMAP, SMTP, HTTP, HTTPS, SSH, Telnet, FTP,
LDAP, dan SSL.
Beberapa layanan populer di internet yang menggunakan protokol di atas,
seperti email (surat elektronik), Usenet, Newsgroup, File Sharing, WWW (World
Wide Web), Gopher, Session Access, WAIS, Finger, IRC, MUD, MUSH dll.
Di antara semua ini, email (surat elektronik) dan World Wide Web (www) lebih
kerap digunakan, dan lebih banyak servis yang dibangun berdasarkannya,
seperti milis (Mailing List) dan Weblog. Internet memungkinkan adanya servis
terkini (Real-time service), seperti radio streaming, dan webcast, yang dapat
diakses di seluruh dunia. Beberapa servis internet yang populer berdasarkan
sistem tertutup (Proprietary System), seperti IRC, ICQ, AIM, CDDB, dan
Gnutella.
Jaringan Komputer 41
3.3.3 Budaya Internet
Jumlah pengguna internet yang besar dan semakin berkembang, telah
mewujudkan budaya internet. Internet juga mempunyai pengaruh yang besar
atas ilmu, dan pandangan dunia. Dengan hanya berpandukan mesin pencari
seperti Google, pengguna di seluruh dunia mempunyai akses yang mudah atas
bermacam-macam informasi. Dibanding dengan buku dan perpustakaan,
internet melambangkan penyebaran (decentralization) informasi dan data
secara ekstrim.
Perkembangan internet juga telah mempengaruhi perkembangan ekonomi.
Berbagai transaksi jual beli yang sebelumnya hanya bisa dilakukan dengan
cara tatap muka (dan sebagian sangat kecil melalui pos atau telepon), kini
sangat mudah dan sering dilakukan melalui internet. Transaksi melalui
internet ini dikenal dengan nama e-commerce. Terkait dengan pemerintahan,
Internet juga memicu tumbuhnya transparansi pelaksanaan pemerintahan
melalui e-government.
Internet membentuk budaya baru dikalangan pengguna. Kebiasaan baru
mencari informasi, cara memandang sebuah masalah/kejadian, cara baru
mencari/menyebar berita/isu, cara baru berbelanja atau memesan barang, dll.
3.3.4 Akses Internet
Negara dengan akses internet terbaik, termasuk USA, Germany, UK, Japan
dan South Korea, umumnya memiliki penetrasi penggunaan internet yang
cukup baik. Berbeda dengan Indonesia atau negara berkembang lain, yang
penetrasi internetnya baru 7.0 % dari sekitar 219.307.147 populasi penduduk
Indonesia berdasarkan survey C.I.Almanac Feb./05 yang dipaparkan Internet
World Statistic Last update March 23, 2005
(http://www.internetworldstats.com/top20.htm).
Tabel 3.1. TOP 20 COUNTRIES WITH HIGHEST NUMBER OF INTERNET
USERS
No Country or
Region
Internet Users,
Latest Data
Population
( 2005 Est. )
Internet
Penetration
Source and Date
of Latest Data
% Users
of World
1 United States 200,933,147 296,208,476 67.8 % Nielsen//NR Feb./05 22.6 %
2 China 94,000,000 1,282,198,289 7.3 % CNNIC Dec./04 10.6 %
3 Japan 67,677,947 128,137,485 52.8 % Nielsen//NR Nov./04 7.6 %
4 Germany 46,312,662 82,726,188 56.0 % Nielsen//NR Feb./05 5.2 %
5 India 39,200,000 1,094,870,677 3.6 % C.I.Almanac Feb./05 4.4 %
6 United Kingdom 35,179,141 59,889,407 58.7 % Nielsen//NR Feb./05 4.0 %
7 Korea (South) 31,600,000 49,929,293 63.3 % KRNIC Dec./04 3.6 %
8 Italy 28,610,000 58,608,565 48.8 % C.I.Almanac Dec./03 3.2 %
9 France 24,848,009 60,293,927 41.2 % Nielsen//NR Feb./05 2.8 %
10 Russia 22,300,000 144,003,901 15.5 % C.I.Almanac Feb./05 2.5 %
11 Canada 20,450,000 32,050,369 63.8 % C.I.Almanac Dec./03 2.3 %
12 Brazil 17,945,437 181,823,645 9.9 % Nielsen//NR Feb./05 2.0 %
13 Indonesia 15,300,000 219,307,147 7.0 % C.I.Almanac Feb./05 1.7 %
14 Spain 14,590,180 43,435,136 33.6 % Nielsen//NR Feb./05 1.6 %
Jaringan Komputer 42
15 Australia 13,611,680 20,507,264 66.4 % Nielsen//NR Feb./05 1.5 %
16 Mexico 12,250,000 103,872,328 11.8 % ITU Sept./04 1.4 %
17 Taiwan 12,200,000 22,794,795 53.5 % FIND Dec./04 1.4 %
18 Netherlands 10,806,328 16,316,019 66.2 % Nielsen//NR June/04 1.2 %
19 Poland 10,600,000 38,133,891 27.8 % C-I-A Feb./05 1.2 %
20 Malaysia 9,513,100 26,500,699 35.9 % MCMC Sep./04 1.1 %
TOP 20 Countries 727,927,531 3,961,607,501 18.4 % IWS - Mar./05 81.9 %
Rest of the World 160,753,600 2,450,459,684 6.6 % IWS - Mar./05 18.1 %
TotalWorld - Users 888,681,131 6,412,067,185 13.9 % IWS - Mar./05 100 %
3.3.5 Teknologi Koneksi Internet
Satu unit komputer atau komputer di jaringan dapat terkoneksi keinternet
menggunakan jalur:
a. Public Line (jalur umum), seperti:
1. Dial-up melalui jalur PSTN (Public Switched Telephone Network) -
Client (komputer user) terhubung ke ISP (Internet Service Provider)
melalui jaringan telephone reguler (PSTN).
2. Dial-up dengan teknologi GPRS (General Packet Radio Service) dan
CDMA (Code Division Multiple Access) - Perangkat ponsel berfungsi
sebagai modem yang terhubung ke komputer melalui kabel data ponsel
(port comm atau USB), IRDA juga Bluetooth. Koneksi internet melalui
operator selular yang bertindak sebagai ISP, dengan mengatur
konfigurasi pada komputer maupun ponsel.
3. DSL (Digital Subscriber Line) - Sebuah metode transfer data melalui
saluran telepon reguler. Sirkuit DSL dikonfigurasikan untuk
menghubungkan dua lokasi yang spesifik, seperti halnya pada
sambungan Leased Line. DSL berbeda dengan Leased Line. Koneksi
melalui DSL jauh lebih cepat dibandingkan dengan koneksi melalui
saluran telepon reguler walaupun keduanya sama-sama menggunakan
kabel tembaga (jalur PSTN).
4. PLC (PowerLine Communication)
Koneksi PC dengan internet menggunakan jalur listrik PLN yang
bertindak sebagai ISP, dengan bantuan modem yang langsung dapat
ditancapkan ke stop kontak yang telah beraliran listrik.
Jaringan Komputer 43
Gambar 3.3. PowerLine communication
5. ADSL (Asynchronous Digital Susbcriber Line) dengan modem dan
router merupakan sebuah tipe DSL dimana upstream dan downstream
berjalan pada kecepatan yang berbeda. Dalam hal ini, downstream
biasanya lebih tinggi. Teknologi ADSL memungkinkan user dapat
memisahkan pemanfaatan jalur telephone reguler untuk keperluan
komunikasi reguler dan koneksi internet.
6. ISDN (Integrated Services Digital Network) Pada dasarnya, ISDN
merupakan jalan untuk melayani transfer data dengan kecepatan lebih
tinggi melalui saluran telepon reguler. ISDN memungkinkan kecepatan
transfer data hingga 128.000 bps (bit per detik). Tidak seperti DSL,
ISDN dapat dikoneksikan dengan lokasi lain seperti halnya saluran
telepon.
b. Dedicated Line (jalur khusus internet), seperti:
1. Leased line adalah saluran koneksi telepon permanen antara dua titik
yang disediakan oleh perusahaan telekomunikasi publik. Umumnya,
leased line digunakan ketika terdapat kebutuhan komunikasi data jarak
jauh yang harus dilakukan secara terus-menerus. Leased line memiliki
beberapa tingkatan tarif yang bergantung kepada lebar jalur data
(Bandwidth) yang mampu dikirimkan melalui leased line tersebut.
2. Teresterial – menggunakan media kabel atau nirkabel sebagai
aksesnya, dapat menggunakan kabel coaxial atau fiber optik yang
disewa khusus untuk penggunaan koneksi internet selama 24 jam
sehari atau untuk menghubungkan beberapa komputer dari satu lokasi
ke lokasi lain (Frame Relay dan MPLS termasuk jenis layanan ini).
3. Frame Relay - layanan data paket yang memungkinkan beberapa user
menggunakan satu jalur transmisi pada waktu yang bersamaan. Untuk
lalu lintas komunikasi yang padat, Frame Relay jauh lebih efisien dari
pada sirkit sewa (leased line) yang disediakan khusus untuk satu
pelanggan (dedicated), yang umumnya hanya terpakai 10% sampai 20%
dari kapasitas bandwidth-nya.
4. Fixed Wireless – Koneksi perangkat mobile ke accsesspoint atau
Koneksi jaringan lokal ke ISP dengan perangkat radio/antenna dengan
Jaringan Komputer 44
gelombang micro Wi-Fi 2.4 GHz (free-license), Microwave 3.3 GHz, 5.8
GHz, 10.5 GHz, 15 GHz (license) dan WiMAX 3,5 GHz.
Gambar 3.4. Teknologi WiMAX
5. VSAT (Very Small Aperture Terminal) - pilihan bagi mereka yang
berada di tempat terpencil dan membutuhkan koneksi internet dimana
tidak ada infrastruktur lain seperti leased line, ADSL, ISDN, bahkan
tidak juga telepon. Antena VSAT berbentuk seperti piringan yang
berukuran besar dan menghadap ke langit (satelit). Dengan peralatan
ini maka sinyal digital diterima dan dikirimkan ke satelit. Satelit
berfungsi sebagai penerus sinyal untuk dikirimkan ke titik lainnya di
atas bumi.
Gambar 3.5. Antena VSAT (Ku-band Antenna)
6. MPLS (Multi protocol Label Switching) - adalah jaringan pita lebar
yang berbasis IP, MPLS memiliki jangkauan wilayah yang luas. Layanan
ini memberikan layanan end to end dengan pilihan bandwidth kecil
hingga kapasitas yang tak terhingga.
Jaringan Komputer 45
3.3.6 Penggunaan Internet di tempat umum
Internet juga semakin banyak digunakan di tempat umum. Beberapa tempat
umum yang menyediakan layanan internet seperti toko-toko atau kampuskampus
juga hotel-hotel yang menyediakan akses wi-fi (hotspot). Pengguna
hanya perlu menyewa penggunaan komputer, atau membawa laptop (notebook)
dan PDA, yang mempunyai teknologi wi-fi untuk mendapatkan akses internet
(melalui access point - hotspot area), koneksi diberikan secara free atau dengan
membeli voucher.
Terdapat juga tempat awam yang menyediakan pusat akses internet, seperti
Warung Internet (warnet), Internet Café, Kios Internet, Public Access Terminal,
dan Telepon Web, dimana pengguna hanya perlu menyewa penggunaan
komputer untuk beberapa waktu.
Berikut ini adalah diagram sederhana yang menjelaskan bagaimana
sambungan internet dihadirkan ke dalam kantor atau rumah anda,
menggunakan jaringan yang mendukung kabel UTP dan wireless (hybrid)
dengan sharing gateway menggunakan sebuah PC server.
Gambar 3.6. Membangun koneksi internet di rumah/kantor
3.4 Rangkuman
Intranet merupakan sebuah jaringan internal perusahaan yang dibangun
menggunakan teknologi internet (arsitektur berupa aplikasi web dan
menggunakan protokol TCP/IP). Extranet merupakan jaringan intranet
perusahaan yang ingin mengekspose sebagian informasi yang mereka miliki ke
jaringan luar. Internet adalah sebuah sistem komunikasi global yang
menghubungkan komputer-komputer dan jaringan-jaringan komputer di
seluruh dunia.
Awalnya teknologi intranet datang bersama dengan teknologi internet.
Perbedaannya adalah pada penggunaan firewall bagi jaringan lokal intranet
yang terkoneksi ke internet, agar dapat melindungi aset sistem informasi yang
dimiliki perusahaan dari serangan pihak luar. Hal ini menjadikan intranet
benar-benar dapat berfungsi secara independen dari internet, karena tidak
terhubung dengan jaringan luar.
Jaringan Komputer 46
Hal lain yang membedakan intranet dan internet adalah dari sisi penggunanya.
Aplikasi dan informasi intranet ditujukan bagi kalangan dalam organisasi itu.
Sedangkan informasi di suatu situs internet ditujukan bagi kalangan umum.
Teknologi yang digunakan untuk menghubungkan PC atau komputer
dijaringan ke internet, antara lain melalui: Publik Line dan Dedicate Line.
Public Line menggunakan teknik dial-up melalui jalur PSTN, teknologi GPRS,
CDMA, DSL, ADSL, ISDN hingga PLC. Teknologi ini menggunakan perangkat
yang disebut modem yang berfungsi sebagai penghubung/koneksi ke penyedia
jasa internet (ISP).
Dedicate Line merupakan jalur khusus yang hanya digunakan untuk
keperluan koneksi internet. Koneksi dapat menggunakan media kabel (leased
line maupun teresterial), wireless (Wi-Fi, Microwave, WiMAX), Frame Relay,
VSAT maupun MPLS.
3.5 Soal Latihan :
1. Jelaskan perbedaan antara Intranet – Extranet dan Internet.
2. Apa persamaan yang dimiliki antara intranet dan internet
3. Apakah jaringan lokal (LAN) dapat disebut dengan intranet?
4. Jelaskan komponen-komponen pembentuk intranet
5. Apa yang membedakan pengembangan suatu intranet dibandingkan sistem
client server biasa ?
6. Ada berapa cara / teknologi yang dapat kita gunakan untuk melakukan
koneksi ke internet.
7. Apa jenis-jenis pelanggaran yang paling banyak terjadi di internet.
8. Apakah Indonesia sudah memiliki aturan-aturan (hukum) yang mengatur
tentang pelanggaran hak cipta, pornografi, pelecehan dan lain-lain yang
terkait dengan kegiatan di internet (Cyberlaw).
9. Apa yang anda ketahui tentang kegiatan Hacking dan Carding.
10. Apa yang anda ketahui tentang hotspot (untuk koneksi internet) dan apa
hubungannya dengan laptop.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.internetworldstats.com/top20.htm
Pengantar Jaringan Komputer, Melwin Syafrizal, Andi Offset, Jogja, 2005
Jaringan Komputer 47
TCP/IP & IP ADDRESS
Kopetensi Dasar: Memahami konsep dasar TCP/IP dan protokol-protokol di lingkungan
TCP/IP, dan konsep pengalamatan menggunakan IP Address.
4.1 Konsep Dasar TCP/IP
4.1.1 Apa itu TCP/IP ?
TCP/IP adalah sekumpulan protokol yang terdapat di dalam jaringan komputer
(network) yang digunakan untuk berkomunikasi atau bertukar data antar
komputer. TCP/IP merupakan standard protokol pada jaringan internet yang
menghubungkan banyak komputer yang berbeda jenis mesin maupun sistem
operasinya agar dapat berinteraksi satu sama lain.
Gambar 4.1. Beberapa protokol yang terdapat pada TCP/IP
4.1.2 Apa yang membuat TCP/IP menjadi penting ?
Karena TCP/IP merupakan protokol yang telah diterapkan pada hampir semua
perangkat keras dan sistem operasi, maka rasanya tidak ada rangkaian
protokol lain yang begitu powerfull kemampuannya untuk dapat bekerja pada
semua lapisan perangkat keras dan sistem operasi seperti berikut ini
a. Novell Netware.
b. Mainframe IBM.
c. Sistem Digital VMS.
d. Microsoft Windows Server.
e. Server & workstation UNIX, LinuX, FreeBSD, Open BSD.
f. Macintosh.
g. PC DOS dan lain-lain.
4
Jaringan Komputer 48
4.1.3 Bagaimana awalnya keberadaan TCP/IP ?
Konsep TCP/IP berawal dari kebutuhan DoD (Departement of Defense) USA
akan suatu komunikasi di antara berbagai variasi komputer yang telah ada.
Komputer-komputer DoD ini seringkali harus menghubungkan antara satu
organisasi peneliti dengan organisasi peneliti lainnya. Komputer tersebut harus
tetap berhubungan karena terkait dengan pertahanan negara dan sumber
informasi harus tetap berjalan meskipun terjadi bencana alam besar, seperti
ledakan nuklir, dll sbg. Oleh karenanya pada tahun 1969 dimulailah penelitian
terhadap serangkaian protokol TCP/IP.
Adapun tujuan-tujuan penelitian tersebut adalah sebagai berikut :
1. Terciptanya protokol-protokol umum, (DoD memerlukan suatu protokol
yang dapat dipergunakan untuk semua jenis jaringan).
2. Meningkatkan efisiensi komunikasi data.
3. Dapat dipadukan dengan teknologi WAN (Wide Area Network) yang telah
ada
4. Mudah dikonfigurasikan.
Tahun 1968 DoD ARPAnet (Advanced Reseach Project Agency) memulai
penelitian yang kemudian menjadi cikal bakal packet switching. Packet
switching inilah yang memungkinkan komunikasi antara lapisan network,
dimana data dijalankan dan disalurkan melalui jaringan dalam bentuk unitunit
kecil yang disebut packet. Tiap-tiap packet ini membawa informasi
alamatnya masing-masing yang ditangani dengan khusus oleh jaringan
tersebut dan tidak tergantung dengan paket-paket lain. Jaringan yang
dikembangkan ini, yang menggunakan ARPAnet sebagai tulang punggungnya,
menjadi terkenal sebagai internet.
Protokol-protokol TCP/IP dikembangkan lebih lanjut pada awal 1980 dan
menjadi protokol standard untuk ARPAnet pada tahun 1983. Protokol-protokol
ini mengalami peningkatan popularitas di komunitas pemakai ketika TCP/IP
dapat di implementasikan dengan sangat baik pada versi 4.2 BSD (Berkeley
Standard Distribution) UNIX. Versi ini digunakan secara luas pada institusi
penelitian dan pendidikan serta digunakan sebagai dasar dari beberapa
penerapan UNIX komersial, termasuk SunOS dari Sun dan Ultrix dari Digital.
4.1.4 Layanan apa saja yang diberikan oleh TCP/IP ?
Beberapa layanan "tradisional" yang dilakukan TCP/IP, diantaranya :
a. Pengiriman File – File Transfer Protocol (FTP)
b. Remote Login – Network Terminal Protocol (Telnet)
c. E-mail – SMTP (Simple Mail Transfer Protocol)
d. Network File System (NFS)
e. Remote Execution
4.1.5 Bagaimana TCP dan IP bekerja ?
Seperti yang telah dikemukakan diatas, TCP dan IP hanyalah merupakan
protokol yang bekerja pada suatu layer dan menjadi penghubung antara satu
komputer dengan komputer lainnya dalam network, meskipun ke dua
komputer tersebut memiliki OS yang berbeda. Untuk mengerti lebih jauh mari
kita tinjau proses pengiriman sebuah email.
Jaringan Komputer 49
Dalam pengiriman email ada beberapa prinsip dasar yang harus dilakukan:
 Pertama, mencakup hal-hal umum seperti siapa yang mengirim email, siapa
yang menerima email tersebut serta isi dari email tersebut.
 Kedua, bagaimana cara agar email tersebut sampai ketujuannya yang
benar.
Dari konsep ini kita dapat mengetahui bahwa pengirim email memerlukan
"perantara" yang memungkinkan emailnya sampai ketujuan (seperti layaknya
pak pos), dan ini adalah tugas dari protokol TCP dan IP.
Antara TCP dan IP ada pembagian tugas masing-masing:
 TCP merupakan connection-oriented, yang berarti bahwa kedua komputer
yang ikut serta dalam pertukaran data harus melakukan hubungan terlebih
dulu sebelum pertukaran data berlangsung (dalam hal ini email). Selain itu
TCP juga bertanggungjawab untuk menyakinkan bahwa email tersebut
akan sampai ke tujuan, memeriksa kesalahan dan mengirimkan error ke
lapisan atas hanya bila TCP tidak berhasil melakukan hubungan (hal inilah
yang membuat TCP sukar untuk dikelabuhi). Jika isi email tersebut terlalu
besar untuk satu datagram, TCP akan membaginya kedalam beberapa
datagram.
 IP bertanggung jawab setelah hubungan berlangsung, tugasnya adalah
untuk me-rute-kan paket data, didalam network. IP hanya bertugas sebagai
kurir dari TCP dan mencari jalur yang terbaik dalam penyampaian
datagram, IP "tidak bertanggung jawab" jika data tersebut tidak sampai
dengan utuh (hal ini disebabkan IP tidak memiliki informasi mengenai isi
data yang dikirimkan), namun IP akan mengirimkan pesan kesalahan (error
message) melalui ICMP, jika hal ini terjadi dan kemudian kembali ke
sumber data.
Karena IP "hanya" mengirimkan data "tanpa" mengetahui urutan data mana
yang akan disusun berikutnya, maka hal ini menyebabkan IP mudah untuk
dimodifikasi di daerah "sumber dan tujuan" datagram. Hal inilah yang
menjadi penyebab banyaknya paket data yang hilang sebelum sampai ke
tujuan.
Datagram dan paket sering dipertukarkan penggunaanya. Secara teknis,
datagram merupakan unit dari data, yang tercakup dalam protokol. ICPM
adalah kependekan dari Internet Control Message Protocol yang bertugas
memberikan pesan-pesan kesalahan dan kondisi lain yang memerlukan
perhatian khusus. Pesan/paket ICMP dikirim jika terjadi masalah pada
layer IP dan layer diatasnya (TCP dan UDP)
Gambar 4.2. Akibat kegagalan mengirim pesan, Pesan kesalahan ICMP
disampaikan kesumber alamat pengirim
Berikut adalah beberapa pesan potensial yang sering timbul:
Jaringan Komputer 50
a. Destination unreachable, terjadi jika host, jaringan, port atau protokol
tertentu tidak dapat dijangkau.
b. Time exceded, dimana datagram tidak bisa dikirim karena time to live
habis.
c. Parameter problem, terjadi kesalahan parameter dan letak oktet
dimana kesalahan terdeteksi.
d. Source quench, terjadi karena router/host tujuan membuang datagram
karena batasan ruang buffer atau karena datagram tidak dapat
diproses.
e. Redirect, pesan ini memberi saran kepada host asal datagram
mengenai router yang lebih tepat untuk menerima datagram tsb.
f. Echo request dan echo reply message, pesan ini saling
mempertukarkan data antara host.
4.2 IP ADDRESS Versi 4
IP Address merupakan pengenal yang digunakan untuk memberi alamat pada
tiap-tiap komputer dalam jaringan. Format IP address adalah bilangan 32 bit
yang tiap 8 bit-nya dipisahkan oleh tanda titik. Adapun format IP Address
dapat berupa bentuk ‘biner’ (xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx dengan x
merupakan bilangan biner 0 atau 1). Atau dengan bentuk empat bilangan
desimal yang masing-masing dipisahkan oleh titik, bentuk ini dikenal dengan
‘dotted decimal’ (xxx.xxx.xxx.xxx adapun xxx merupakan nilai dari 1 oktet
yang berasal dari 8 bit).
Dikenal dua cara pembagian IP Address, yakni: classfull dan classless
addressing.
4.2.1 Classfull Addressing
Classfull merupakan metode pembagian IP address berdasarkan klas, dimana
IP address (yang berjumlah sekitar 4 milyar) dibagi kedalam lima kelas yakni:
Kelas A
Format : 0nnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh
Bit pertama : 0
Panjang NetID : 8 bit
Panjang HostID: 24 bit
Byte pertama : 0-127
Jumlah : 126 Kelas A (0 dan 127 dicadangkan)
Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx
Jumlah IP : 16.777.214 IP Address disetiap Kelas A
Dekripsi : Diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang
besar
Kelas B
Format : 10nnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh
Bit pertama : 10
Panjang NetID : 16 bit
Panjang HostID: 16 bit
Byte pertama : 128-191
Jaringan Komputer 51
Jumlah : 16.384 Kelas B
Range IP : 128.0.xxx.xxx sampai 191.255.xxx.xxx
Jumlah IP : 65.532 IP Address pada setiap Kelas B
Deskripsi : Dialokasikan untuk jaringan besar dan sedang
Kelas C
Format : 110nnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh
Bit pertama : 110
Panjang NetID : 24 bit
Panjang HostID : 8 bit
Byte pertama : 192-223
Jumlah : 2.097.152 Kelas C
Range IP : 192.xxx.xxx.xxx s/d 223.255.255.xxx
Jumlah IP : 254 IP Address pada setiap Kelas C
Deskripsi : Digunakan untuk jaringan berukuran kecil
Kelas D
Format : 1110mmmm.mmmmmmm.mmmmmmm.mmmmmmm
Bit pertama : 1110
Bit multicast : 28 bit
Byte inisial : 224-247
Deskripsi : Kelas D digunakan untuk keperluan IPmulticasting
Kelas E
Format : 1111rrrr.rrrrrrrr.rrrrrrrr.rrrrrrrr
Bit pertama : 1111
Bit cadangan : 28 bit
Byte inisial : 248-255
Deskripsi : Kelas E dicadangkan untuk keperluan eksperimen.
4.2.2 Classless Addressing
Metode classless addressing (pengalamatan tanpa klas) saat ini mulai banyak
diterapkan, yakni dengan pengalokasian IP Address dalam notasi Classless
Inter Domain Routing (CIDR). Istilah lain yang digunakan untuk menyebut
bagian IP address yang menunjuk suatu jaringan secara lebih spesifik, disebut
juga dengan Network Prefix.
Biasanya dalam menuliskan network prefix suatu kelas IP Address digunakan
tanda garis miring (Slash) “/”, diikuti dengan angka yang menunjukan panjang
network prefix ini dalam bit.
Misalnya, ketika menuliskan network kelas A dengan alokasi IP 12.xxx.xxx.xxx,
network prefixnya dituliskan sebagai 12/8. Angka /8 menunjukan notasi CIDR
yang merupakan jumlah bit yang digunakan oleh network prefix, yang berarti
netmask-nya 255.0.0.0 dengan jumlah maksimum host pada jaringan
sebanyak 16.777.214 node.
Contoh lain untuk menunjukan suatu network kelas B 167.205.xxx.xxx
digunakan: 167.205/18. Angka /18 merupakan notasi CIDR, yang berarti
netmask yang digunakan pada jaringan ini adalah 255.255.192.0 dengan
jumlah maksimum host pada jaringan sebanyak 16.382 node.
Jaringan Komputer 52
4.2.3 Pengalokasian IP address
IP Address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID. Network ID
menunjukkan nomor network, sedangkan hostID meng-identifkasi-kan host
dalam satu network. Pengalokasian IP address pada dasarnya ialah proses
memilih network ID dan host ID yang tepat untuk suatu jaringan. Tepat atau
tidaknya konfigurasi ini tergantung dari tujuan yang hendak dicapai, yaitu
mengalokasikan IP address se-efisien mungkin.
Terdapat beberapa aturan dasar dalam menentukan network ID dan host ID
yang hendak digunakan. Aturan tersebut adalah :
 Network ID 127.0.0.1 tidak dapat digunakan karena ia secara default
digunakan dalam keperluan ‘loop-back’. (‘Loop-Back’ adalah IP address
yang digunakan komputer untuk menunjuk dirinya sendiri).
 Host ID tidak boleh semua bitnya diset 1 (contoh klas A: 126.255.255.255),
karena akan diartikan sebagai alamat broadcast. ID broadcast merupakan
alamat yang mewakili seluruh anggota jaringan. Pengiriman paket ke
alamat ini akan menyebabkan paket ini didengarkan oleh seluruh anggota
network tersebut.
 Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 0 (seluruh bit diset 0
seperti 0.0.0.0), Karena IP address dengan host ID 0 diartikan sebagai
alamat network. Alamat network adalah alamat yang digunakan untuk
menunjuk suatu jaringan, dan tidak menunjukan suatu host.
 Host ID harus unik dalam suatu network (dalam satu network, tidak boleh
ada dua host dengan host ID yang sama).
Aturan lain yang menjadi panduan network engineer dalam menetapkan IP
Address yang dipergunakan dalam jaringan lokal adalah sebagai berikut:
0/8  0.0.0.1 s.d. 0.255.255.254 Hosts/Net: 16.777.214
10/8  10.0.0.1 s.d. 10.255.255.254 Hosts/Net: 16.777.214
127/8  127.0.0.1 s.d. 127.255.255.254 Hosts/Net: 16.777.214
169.254/16 169.254.0.1 s.d. 169.254.255.254 Hosts/Net: 65.534
172.16/12  172.16.0.1 s.d. 172.31.255.254 Hosts/Net:1.048.574
192.0.2/24  192.0.2.1 s.d. 192.0.2.254 Hosts/Net:254
192.168/16  192.168.0.1 s.d. 192.168.255.254 Hosts/Net:65.534
dan semua space dari klas D dan E dapat digunakan untuk IP Address local
area network, karena IP ini tidak digunakan (di publish) di internet.
Filtered source addresses
0/8 ! broadcast
10/8 ! RFC 1918 private
127/8 ! loopback
169.254.0/16 ! link local
172.16.0.0/12 ! RFC 1918 private
192.0.2.0/24 ! TEST-NET
192.168.0/16 ! RFC 1918 private
224.0.0.0/4 ! class D multicast
240.0.0.0/5 ! class E reserved
248.0.0.0/5 ! reserved
255.255.255.255/32 ! broadcast
Jaringan Komputer 53
IP address, subnet mask, broadcast address merupakan dasar dari teknik
routing di Internet. Untuk memahami ini, semua kemampuan matematika
khususnya matematika boolean, atau matematika binary akan sangat
membantu memahami konsep routing Internet dan pengalamatan IP.
4.2.4 Alokasi IP Address di Jaringan
Teknik subnet merupakan cara yang biasa digunakan untuk mengalokasikan
sejumlah alamat IP di sebuah jaringan (LAN atau WAN). Teknik subnet menjadi
penting bila kita mempunyai alokasi IP yang terbatas misalnya hanya ada 200
IP untuk 200 komputer yang akan di distribusikan ke beberapa LAN.
Untuk memberikan gambaran, misalkan kita mempunyai alokasi alamat IP dari
192.168.1/24 untuk 254 host, maka parameter yang digunakan untuk alokasi
tersebut adalah:
255.255.255.0 - subnet mask LAN
192.168.1.0 - netwok address LAN.
192.168.1.1 s/d 192.168.1.254 – IP yang digunakan host LAN
192.168.1.255 - broadcast address LAN
192.168.1.25 - contoh IP salah satu workstation di LAN.
Perhatikan bahwa,
 Alamat IP pertama 192.168.1.0 tidak digunakan untuk workstation, tapi
untuk menginformasikan bahwa LAN tersebut menggunakan alamat
192.168.1.0. Istilah keren-nya alamat IP 192.168.1.0 di sebut network
address.
 Alamat IP terakhir 192.168.1.255 juga tidak digunakan untuk workstation,
karena digunakan untuk alamat broadcast. Alamat broadcast digunakan
untuk memberikan informasi ke seluruh workstation yang berada di
network 192.168.1.0 tersebut. Contoh informasi broadcast adalah informasi
routing menggunakan Routing Information Protocol (RIP).
 Subnetmask LAN 255.255.255.0, dalam bahasa yang sederhana dapat
diterjemahkan bahwa setiap bit “1” menunjukan posisi network address,
sedang setiap bit “0” menunjukkan posisi host address.
Konsep network address dan host address menjadi penting sekali berkaitan
erat dengan subnet mask. Perhatikan dari contoh di atas maka alamat yang
digunakan adalah :
192.168.1.0 network address 11000000.10101000.00000000.00000000
192.168.1.1 host ke 1 11000000.10101000.00000000.00000001
192.168.1.2 host ke 2 11000000.10101000.00000000.00000010
192.168.1.3 host ke 3 11000000.10101000.00000000.00000011
……
192.168.1.254 host ke 254 11000000.10101000.00000000.11111110
192.168.1.255 broacast address 11000000.10101000.00000000.11111111
Perhatikan bahwa angka 192.168.1 tidak pernah berubah sama sekali. Hal ini
menyebabkan network address yang digunakan 192.168.1.0. Jika diperhatikan
maka 192.168.1 terdiri dari 24 bit yang konstan tidak berubah, dan hanya 8
bit terakhir (bit hostID) yang berubah. Tidak heran kalau netmask yang
Jaringan Komputer 54
digunakan adalah binary 11111111.11111111.11111111.00000000 (desimal =
255.255.255.0).
Walaupun alamat IP workstation tetap, tetapi netmask yang digunakan
dimasing-masing router akan berubah-ubah bergantung pada posisi router
dalam jaringan.
4.2.5 Alokasi Alamat IP
APJII mendapatkan pendelegasian wewenang dari APNIC untuk membagikan IP
Address di Indonesia. PJI (ISP) di Indonesia akan memperoleh manfaat karena
tidak perlu lagi menjadi anggota langsung dari APNIC (dengan biaya
keanggotaan berkisar 2,500 – 10,000 USD per tahun) untuk mendapatkan
alokasi IP address. Hal ini dapat juga dilihat sebagai upaya penghematan
devisa.
Perusahaan yang membutuhkan alamat IP yang independen terhadap ISP juga
dapat dilayani oleh APJII, dengan biaya alokasi yang akan ditetapkan
kemudian.
4.2.6 Hirarki Pendistribusian IP Address v4
 Address IPv4 didistribusikan sesuai dengan struktur hirarki yang
dijabarkan secara sederhana, seperti struktur berikut:
Gambar 4.3. Hirarki distribusi address space IPv4
 Sejarahnya pengaturan nomor IP dan nama host diatur secara tersentral
oleh IANA (Internet Assigned Numbers Authority), dimotori oleh Jon Postel
(August 6, 1943 - October 16, 1998)
 Daftar tabel di-download secara berkala
Keterangan :
1. ICANN : Internet Corporation For Assigned Names and Numbers
2. ASO : The Address Supporting Organization
3. IANA : Internet Assigned Numbers Authority
4. APNIC : Asia Pasific Network Information Center
5. ARIN : American Registry for Internet Numbers
6. LACNIC : Latin American and Caribbean Internet Addresses Registry NIC
7. RIPENCC : RIPE Network Coordination Centre (RIPE: Réseaux IP Européens)
EU EU
ICANN
IANA ASO
APNIC ARIN AfriNIC LACNIC RIPE NCC
NIR LIR LIR
R
LIR
R
ISP ISP
ISP
P
ISP
ISP
P
LIR
R
LIR
R
ISP ISP ISP
EU EU EU EU
Jaringan Komputer 55
8. AfriNIC : African Network Information Center
9. NIR : National Internet Registry
10. LIR : Local Internet Registry
11. ISP : Internet Sevice Provider
12. EU : End user
ICANN mendelegasikan pendistribusian resource yang terkait dengan Address Space
kepada ASO, IANA, dan DNSO. IANA mengalokasikan address space pada APNIC,
untuk didistribusikan kembali ke seluruh kawasan Asia Pasifik.
APNIC mengalokasikan address space kepada Internet Registries (IRs) dan juga
mendelegasikan wewenang kepada mereka untuk melakukan pendelegasian dan
pengalokasian. Dalam beberapa kasus APNIC mendelegasikan address space kepada
end-user/pengguna akhir. IR nasional dan lokal mengalokasikan dan mendelegasikan
address space kepada anggota mereka dan para konsumen dibawah pengawasan
APNIC sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan
Bila ingin menggunakan IP Address Public yang dapat dikenali di internet, maka kita
harus berhubungan dengan ISP tempat kita berlangganan koneksi internet, ISP
nantinya yang akan mengalokasikan IP yang mereka punya ke anda.
Berikutnya untuk nama domain, anda harus memeriksakan apakah domain yang
anda inginkan sudah didaftarkan fihak lain atau belum (cek di
http://www.domainregistry.com/), kemudian mendaftarkan atau membeli domain
name yang akan digunakan, Anda bisa minta bantuan ISP terdekat untuk hal ini, atau
kontak langsung ke NSI atau reseller lain. (http://www.networksolutions.com/).
Gambar 4.4. Internet Map Region
4.3 Rangkuman
TCP/IP merupakan sekumpulan protokol yang terdapat di dalam jaringan
komputer (network) yang digunakan untuk berkomunikasi atau bertukar data
antar komputer. Protokol-protokol tersebut antara lain: TCP, IP, ICMP, UDP,
SNMP, TFTP, FTP, HTTP, BOOTP, ARP, RARP, dll.
Konsep TCP/IP berawal dari kebutuhan DoD (Departement of Defense) USA
akan suatu komunikasi di antara berbagai variasi komputer yang telah ada,
DoD memerlukan suatu protokol yang dapat dipergunakan untuk semua jenis
jaringan dan semua jenis platform.
Jaringan Komputer 56
TCP dan IP merupakan protokol yang berbeda, bekerja pada suatu layer yang
menjadi penghubung antara satu komputer dengan komputer lainnya dalam
jaringan, meskipun ke dua komputer tersebut memiliki OS yang berbeda.
IP Address merupakan pengenal yang digunakan untuk memberi alamat pada
tiap-tiap komputer dalam jaringan. Format IP address versi 4 adalah bilangan
32 bit yang tiap 8 bit-nya dipisahkan oleh tanda titik, contoh: 202.91.9.254.
IP Address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID. Network ID
menunjukkan nomor network, sedangkan hostID meng-identifkasi-kan host
dalam satu network.
Pengalokasian IP Address dibagi dalam dua teknik pengalamatan: class
addressing dan classless addressing. Class addresing menggunakan teknik
pembagian IP berdasarkan kelas-kelas IP, sedangkan classless addressing
menggunakan teknik CIDR maupun VLSM. CIDR merupakan teknik
pendistribusian IP Address dari IANA (IP Public), sedangkan VLSM akan
menerapkan teknik pengalokasian IP Private kedalam jaringan local.
Teknik subnet merupakan cara yang biasa digunakan untuk mengalokasikan
sejumlah alamat IP di sebuah jaringan (LAN atau WAN). Penggunaan netmask
non-default class (seperti: 255.255.255.248, 255.255.255.240, dll) akan
membentuk jaringan dengan jumlah komputer terbatas (seperti 2, 6, 14, 30, 62
atau hanya 126 komputer dalam satu jaringan).
4.4 Soal Latihan:
Pilih satu atau beberapa jawaban yang anda anggap benar
1. Yang merupakan sekumpulan protokol dan terdapat di dalam jaringan komputer
(network) yang digunakan untuk berkomunikasi atau bertukar data antar
komputer, adalah protocol:
a. TCP/IP c. PPP
b. IPX/SPX d. AppleTalk
2. Apa yang membuat protocol TCP/IP menjadi penting, adalah karena:
a. Dapat dipakai oleh semua c. Dapat diterapkan pada
jenis mesin komputer semua sistem operasi
b. Kemampuannya untuk d. Kemampuannya untuk
menjamin paket sampai mengatasi serangan dari luar
ketujuan
3. Tujuan awal penelitian terhadap serangkaian protokol TCP/IP yang dilakukan DoD
(Departemen of Defence) USA adalah:
a. Terciptanya protokol-protokol c. Dapat dipadukan dengan
umum teknologi WAN yang ada
b. Meningkatkan efisiensi d. Mudah dikonfigurasikan.
komunikasi data.
4. Jenis Layanan yang dilakukan oleh TCP/IP:
a. Pengiriman/pengambilan c. Memberikan inisial nama
file (FTP) dari komputer lain pada sebuah perangkat
b. Remote login (telnet) d. Mengatur antrian data
Jaringan Komputer 57
5. Apabila IP gagal dalam melakukan pengiriman data, maka yang memberikan
laporan kesalahan (error) yang terjadi adalah protocol:
a. TCP c. ICMP
b. IP d. Semua benar
6. User Datagram Protocol (UDP) adalah sebuah protokol yang bekerja pada transport
layer, Protocol UDP ini tidak handal, karena:
a. Bekerja terlalu lama c. Tidak ada duplikasi paket
c. Semua benar d. Tidak menjamin paket
akan sampai ketujuan
7. Nilai decimal dari 11001010.10011111.00010111.00101101 adalah:
a. 202.59.230.145 c. 202.59.23.145
b. 202.159.23.45 d. 202.159.23.145
8. Bila 11001010.10011111.00010111.00101101
di AND dengan 11111111.11111111.11111111.00000000, maka hasilnya
adalah :
a. 11001010.10011111.00010111.00000000
b. 11001010.10011111.00010111.11111111
c. 00110101.01100000.11101000.00101001
d. 11111111.11111111.11111111.00101101
9. Bila seseorang membutuhkan sebuah IP Public untuk digunakan pada sebuah
server yang akan ditempatkan on-line 24 jam di internet, maka dari mana orang
tersebut dapat memperoleh IP Public yang diinginkan?
a. ISP c. APNIC
b. APJII d. IANA
10. Dari mana sebuah ISP di Indonesia memperoleh IP Address?
a. ISP lain. c. APNIC
b. APJII d. IANA
DAFTAR PUSTAKA
http://www.apjii.or.id/
Pengantar Jaringan Komputer, Melwin Syafrizal, Andi Offset, Jogja, 2005
TCP/IP dan Implementasinya, Onno W Purbo, Adnan Basalamah, Ismail Fahmi,
Achmad Husni T, Elexmedia Komputindo 1999.
Jaringan Komputer 58
SUBNET &
KONSEP ROUTING
Kopetensi Dasar: Mampu melakukan konfigurasi IP Address dikomputer jaringan,
memahami konsep alokasi IP Public dengan metode Classless Addressing (CIDR),
memahami konsep subnetting, memahami teknik penggunaan subnet mask dan dapat
melakukan teknik subnetting menggunakan metode VLSM. Memahami konsep routing
dan protokol routing.
5.1 Subnet
Jumlah IP Address Versi 4 sangat terbatas, apalagi jika harus memberikan
alamat semua host di Internet. Oleh karena itu, perlu dilakukan efisiensi dalam
penggunaan IP Address tersebut supaya dapat mengalamati semaksimal
mungkin host yang ada dalam satu jaringan.
Konsep subnetting dari IP Address merupakan teknik yang umum digunakan di
Internet untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan
supaya bisa memaksimalkan penggunaan IP Address.
Subnetting merupakan proses memecah satu kelas IP Address menjadi
beberapa subnet dengan jumlah host yang lebih sedikit, dan untuk
menentukan batas network ID dalam suatu subnet, digunakan subnet mask.
Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, bahwa selain
menggunakan metode classfull untuk pembagian IP address, kita juga dapat
menggunakan metode classless addressing (pengalamatan tanpa klas),
menggunakan notasi penulisan singkat dengan prefix.
Metode ini merupakan metode pengalamatan IPv4 tingkat lanjut, muncul
karena ada ke-khawatiran persediaan IPv4 berkelas tidak akan mencukupi
kebutuhan, sehingga diciptakan metode lain untuk memperbanyak persediaan
IP address.
5.1.1 Classless Inter-Domain Routing (CIDR)
Diperkenalkan oleh lembaga IETF pada tahun 1992, merupakan konsep baru
untuk mengembangkan Supernetting dengan Classless Inter-Domain Routing.
CIDR menghindari cara pemberian IP Address tradisional menggunakan klas A,
B dan C. CIDR menggunakan “network prefix” dengan panjang tertentu. Prefixlength
menentukan jumlah “bit sebelah kiri” yang akan dipergunakan sebagai
network ID.
Jika suatu IP Address memiliki 16 bit sebagai network ID, maka IP address
tersebut akan diberikan prefix-length 16 bit yang umumnya ditulis sebagai /16
dibelakang IP Address, contoh: 202.152.0.1/18. Oleh karena tidak mengenal
kelas, CIDR dapat mengalokasikan kelompok IP address dengan lebih efektif.
Seperti contoh, jika satu blok IP address (202.91.8/26) dialokasikan untuk
sejumlah host (komputer) yang akan dibagi dalam beberapa jaringan (subnet),
maka setiap bagian (segmen/subnet) akan menerima porsi IP address yang
sama satu sama lain.
Subnet 1 = 62 host – network address = 202.91.8.0/26
5
Jaringan Komputer 59
Subnet 2 = 62 host – network address = 202.91.8.64/26
Subnet 3 = 62 host – network address = 202.91.8.128/26
Subnet 4 = 62 host – network address = 202.91.8.192/26
Subnet Mask = 255.255.255.192
Bila salah satu subnet masih ingin memecah jaringannya menjadi beberapa
bagian, misal subnet 4 masih akan dibagi menjadi 2 jaringan (subnet), maka
62 IP yang sebelumnya akan dialokasikan buat host subnet 4 akan dipecah
menjadi 2 subnet lagi dengan jumlah host yang sama.
Subnet 4 = 30 host – network address = 202.91.8.192/27
Subnet 5 = 30 host – network address = 202.91.8.224/27
Subnet Mask = 255.255.255.224
Sisa host masing-masing subnet yang baru hanya 30 host, dikarenakan 1 IP
sebagai identitas alamat Network dan 1 IP lainya (yang terakhir) digunakan
sebagai IP broadcast subnet tersebut.
5.1.2 Variable Length Subnet Mask (VLSM)
Jika pada pengalokasian IP address classfull, suatu network ID hanya memiliki
satu subnetmask, maka VLSM menggunakan metode yang berbeda, yakni
dengan memberikan suatu network address lebih dari satu subnetmask.
Perhatikan contoh berikut:
Satu blok IP address (169.254.0.0/20) dibagi menjadi 16.
Subnet 1 = 4094 host – Net address = 169.254.0.0/20
Subnet 2 = 4094 host – Net address = 169.254.16.0/20
Subnet 3 = 4094 host – Net address = 169.254.32.0/20
Subnet 4 = 4094 host – Net address = 169.254.64.0/20

Subnet 16= 4094 host – Net address = 169.254.240.0/20
Subnet Mask = 255.255.240.0
Berikutnya Subnet 2 akan dipecah menjadi 16 subnet lagi yang lebih kecil.
Subnet 2.1 = 254 host – Net address = 169.254.16.0/24
Subnet 2.2 = 254 host – Net address = 169.254.17.0/24
Subnet 2.3 = 254 host – Net address = 169.254.18.0/24

Subnet 2.16 = 254 host – Net address = 169.254.31.0/24
Subnet Mask = 255.255.255.0
Bila subnet 2.1 akan dipecah lagi menjadi beberapa subnet, misal 4 subnet,
maka:
Subnet 2.1.1 = 62 host – Net address = 169.254.16.0/26
Subnet 2.1.2 = 62 host – Net address = 169.254.16.64/26
Subnet 2.1.3 = 62 host – Net address = 169.254.16.128/26
Subnet 2.1.4 = 62 host – Net address = 169.254.16.192/26
Jaringan Komputer 60
Subnet Mask = 255.255.255.192
Nah…terlihatkan kalau pada Subnet 2 (Net address 169.254.16.0) dapat
memecah jaringannya menjadi beberapa subnet lagi dengan mengganti
Subnetmask-nya menjadi: 255.255.240.0, 255.255.255.0 dan
255.255.255.192.
Jika anda perhatikan, CIDR dan metode VLSM mirip satu sama lain, yaitu blok
network address dapat dibagi lebih lanjut menjadi sejumlah blok IP address
yang lebih kecil. Perbedaannya adalah CIDR merupakan sebuah konsep untuk
pembagian blok IP Public yang telah didistribusikan dari IANA, sedangkan
VLSM merupakan implementasi pengalokasian blok IP yang dilakukan oleh
pemilik network (network administrator) dari blok IP yang telah diberikan
padanya (sifatnya local dan tidak dikenal di internet).
Esensi dari subnetting adalah “memindahkan” garis pemisah antara bagian
network dan bagian host dari suatu IP Address. Beberapa bit dari bagian
hostID dialokasikan menjadi bit tambahan pada bagian networkID. Address
satu network menurut struktur baku dipecah menjadi beberapa subnetwork.
Cara ini menciptakan sejumlah network tambahan dengan mengurangi jumlah
maksimum host yang ada dalam tiap network tersebut.
Tujuan lain dari subnetting yang tidak kalah pentingnya adalah untuk
mengurangi tingkat kongesti (gangguan/ tabrakan) lalulintas data dalam suatu
network.
Perhatikan…!!! pengertian satu network secara logika adalah host-host yang
tersambung pada suatu jaringan fisik. Misalkan pada suatu LAN dengan
topologi bus, maka anggota suatu network secara logika haruslah host yang
tersambung pada bentangan kabel tersebut. Jika menggunakan hub untuk
topologi star, maka keseluruhan network adalah semua host yang terhubung
dalam hub yang sama. Bayangkan jika network kelas B hanya dijadikan satu
network secara logika, maka seluruh host yang jumlahnya dapat mencapai
puluhan ribu itu akan “berbicara” pada media yang sama.
Jika kita perhatikan ilustrasi pada gambar berikut, hal ini sama dengan
ratusan orang berada pada suatu ruangan. Jika ada banyak orang yang
berbicara pada saat bersamaan, maka pendengaran kita terhadap seorang
pembicara akan terganggu oleh pembicara lainnya. Akibatnya, kita bisa salah
menangkap isi pembicaraan, atau bahkan sama sekali tidak bisa
mendengarnya. Artinya tingkat kongesti dalam jaringan yang besar akan
sangat tinggi, karena probabilitas “tabrakan” pembicaraan bertambah tinggi
jika jumlah yang berbicara bertambah banyak.
Ethernet
Server
Gambar 5.1. Satu Physical Network dengan host yang banyak
Untuk menghindari terjadinya kongesti akibat terlalu banyak host dalam suatu
physical network, dilakukan segmentasi jaringan.
Misalkan suatu perusahaan yang terdiri dari 4 departemen ingin memiliki LAN
yang dapat mengintegrasikan seluruh departemen. Masing-masing departemen
memiliki server sendiri-sendiri (bisa Novell Server, Windows Server, Linux atau
UNIX). Cara yang sederhana adalah membuat topologi network perusahaan
tersebut seperti ditampilkan pada gambar berikut.
Jaringan Komputer 61
Gambar 5.2. Subnetting secara fisik
Kita membuat 5 buah physical network (sekaligus logical network), yakni 4
buah pada masing-masing departemen, dan satu buah lagi sebagai jaringan
backbone antar departemen. Dengan kata lain, kita membuat beberapa
subnetwork (melakukan subnetting). Keseluruhan komputer tetap dapat saling
berhubungan karena server juga berfungsi sebagai router. Pada server terdapat
dua network interface, masing-masing tersambung ke jaringan backbone dan
jaringan departemennya sendiri.
Setelah membuat subnet secara fisik, kita juga harus membuat subnet logic.
Masing-masing subnet fisik setiap departemen harus mendapat subnet logic (IP
Address) yang berbeda, yang merupakan bagian dari network address
perusahaan. Dengan mengetahui dan menetapkan subnetmask, kita dapat
memperkirakan jumlah host maksimal masing-masing subnet pada jaringan
tersebut.
Berikut ini daftar subnetting yang bisa dihapal dan diterapkan untuk membuat
subnet.
Tabel 5.1. Subnetting
Bit Host
Masked
CIDR Subnet Net Mask Host per
Network
0 /8 1 network 255.0.0.0 16777214
1 /9 2 255.128.0.0 8388606
2 /10 4 255.192.0.0 4194302
3 /11 8 255.224.0.0 2097150
4 /12 16 255.240.0.0 1048574
5 /13 32 255.248.0.0 524286
6 /14 64 255.252.0.0 262142
7 /15 128 255.254.0.0 131070
8 /16 256 255.255.0.0 65534
9 /17 512 255.255.128.0 32766
10 /18 1024 255.255.192.0 16382
11 /19 2048 255.255.224.0 8910
12 /20 4096 255.255.240.0 4094
13 /21 8912 255.255.248.0 2046
Jaringan Komputer 62
14 /22 16384 255.255.252.0 1022
15 /23 32768 255.255.254.0 510
16 /24 65536 255.255.255.0 254
17 /25 131072 255.255.255.128 126
18 /26 262144 255.255.255.192 62
19 /27 524288 255.255.255.224 30
20 /28 1048576 225.255.255.240 14
21 /29 2097152 255.255.255.248 6
22 /30 4194304 255.255.255.252 2 host
23 /31 invalid 255.255.255.254 invalid
Disamping menghafal tabel-tabel diatas, dapat juga mempelajari cara
menghitung dengan mempergunakan rumus
Jumlah Host per Network = 2 n - 2
Dimana n adalah jumlah bit tersisa yang belum diselubungi, misal Network
Prefix /10, maka bit tersisa (n) adalah 32 –10 = 22
2 22 – 2 = 4194302
Sedangkan untuk mencari : Jumlah Subnet = 2 N
Dimana N adalah jumlah bit yang dipergunakan (diselubungi) atau N =
Network Prefix – 8
Seperti contoh, bila network prefix /10, maka N = 10 – 8 = 2  2 2 = 4
Untuk menyusun tabel diatas, sebenarnya tidak terlalu sulit, anda bisa lebih detail
memperhatikan bahwa, nilai jumlah host per network ternyata tersusun terbalik
dengan jumlah subnet, Host/network dapat dengan gampang anda susun dengan
rumus lain, seperti: X x 2 + 2 = Xn
X = jumlah host sebelumnya, dan
Xn = jumlah host
Perhatikan: 2 x 2 + 2 = 6, 6 x 2 + 2 = 14, 14 x 2 + 2 = 30 dst.
Subnet: 1 x 2 = 2, 2 x 2 = 4, 4 x 2 = 8, 8 x 2 = 16, dst.
“Gimana, sudah mulai faham? kalau belum mungkin contoh kasus berikut bisa
lebih membantu pemahaman anda .
Contoh Kasus:
Bila anda memiliki IP address dari klas C seperti 192.168.0.1, Tentukan berapa
jumlah host maksimal yang anda bisa susun dalam satu network dan berapa
jumlah network (subnet) yang bisa anda bentuk (1 network atau lebih)
Penyelesaian:
Net Address : 192.168.0.0/24 11000000.10101000.00000000.00000000
Netmask : 255.255.255.0 11111111.11111111.11111111.00000000
Wildcard : 0.0.0.255 00000000.00000000.00000000.11111111
IP Host Awal: 192.168.0.1 11000000.10101000.00000000.00000001
IP HostAkhir: 192.168.0.254 11000000.10101000.00000000.11111110
Jaringan Komputer 63
Broadcast : 192.168.0.255 11000000.10101000.00000000.11111111
Hosts/Net : 254 (1 Network)
Network : 192.168.0.0/25 11000000.10101000.00000000.00000000
Netmask : 255.255.255.128 11111111.11111111.11111111.10000000
Wildcard : 0 .0 .0 .127 00000000.00000000.00000000.01111111
IP Host Awal: 192.168.0.1 11000000.10101000.00000000.00000001
IP HostAkhir: 192.168.0.126 11000000.10101000.00000000.01111110
Broadcast : 192.168.0.127 11000000.10101000.00000000.01111111
Hosts/Net : 126 (1 Network)
Network : 192.168.0.128 11000000.10101000.00000000.10000000
IP Host Awal: 192.168.0.129 11000000.10101000.00000000.10000001
IP HostAkhir: 192.168.0.254 11000000.10101000.00000000.11111110
Broadcast : 192.168.0.255 11000000.10101000.00000000.11111111
Hosts/Net : 126 (1 Network)
Subnets : 2 Network
Hosts Max : 252
Net Add : 192.168.0.0/26 11000000.10101000.00000000.00000001
Netmask : 255.255.255.192 11111111.11111111.11111111.11000000
Wildcard : 0.0.0.63 00000000.00000000.00000000.00111111
Network : 192.168.0.0/26 11000000.10101000.00000000.00000000
HostMin : 192.168.0.1 11000000.10101000.00000000.00000001
HostMax : 192.168.0.62 11000000.10101000.00000000.00111110
Broadcast : 192.168.0.63 11000000.10101000.00000000.00111111
Hosts/Net : 62
Network : 192.168.0.64/26 11000000.10101000.00000000.01 000000
HostMin : 192.168.0.65 11000000.10101000.00000000.01 000001
HostMax : 192.168.0.126 11000000.10101000.00000000.01 111110
Broadcast: 192.168.0.127 11000000.10101000.00000000.01 111111
Hosts/Net: 62
Network : 192.168.0.128/26 11000000.10101000.00000000.10 000000
HostMin : 192.168.0.129 11000000.10101000.00000000.10 000001
HostMax : 192.168.0.190 11000000.10101000.00000000.10 111110
Broadcast: 192.168.0.191 11000000.10101000.00000000.10 111111
Hosts/Net: 62
Network : 192.168.0.192/26 11000000.10101000.00000000.11 000000
HostMin : 192.168.0.193 11000000.10101000.00000000.11 000001
HostMax : 192.168.0.254 11000000.10101000.00000000.11 111110
Broadcast: 192.168.0.255 11000000.10101000.00000000.11 111111
Hosts/Net: 62
Subnets : 4
Hosts : 248
Masih banyak lagi network yang kita bisa bentuk dengan 192.168.0.0/27,
192.168.0.0/28, 192.168.0.0/29, dan 192.168.0.0/30.
Singkatnya anda bisa lihat ditabel berikut:
Jaringan Komputer 64
Tabel 5.2. Subnetmask dari IP Address klas C
Bit
Masked
Bit
Host ID CIDR Subnet Net Mask Host
Max
Host per
Network
0 8 /24 1 255.255.255.0 254 254
1 7 /25 2 255.255.255.128 252 126
2 6 /26 4 255.255.255.192 248 62
3 5 /27 8 255.255.255.224 240 30
4 4 /28 16 255.255.255.240 224 14
5 3 /29 32 255.255.255.248 192 6
6 2 /30 64 255.255.255.252 128 2
Contoh lain, bila sebuah kampus memiliki IP Address 167.205.7.xxx diperkirakan
jumlah komputer maksimum yang tersambung di dalam setiap LAN tidak akan
melebihi 30 buah. Oleh karena itu, pemilihan subnetmask yang tepat untuk ini adalah
27 bit (255.255.255.224), ini berarti jumlah bit host adalah 5, maka, subnet
167.205.7.xxx tadi dipecah menjadi 8 buah subnet baru yang lebih kecil. Setiap
subnet baru terdiri dari 32 IP Address ( 1 IP untuk Net Address, 30 IP untuk host dan
1 IP untuk broadcast).
Ingat bahwa address paling awal dalam setiap subnet (seluruh bit host bernilai 0)
diambil sebagai network address dan address paling akhir (seluruh bit host bernilai 1)
sebagai broadcast.
Tabel 5.3. Pembagian Net 167.205.7.xxx menjadi 8 buah Subnet
Subnet Struktur IP Address Network Address Broadcast Address
Subnet 1 167.205.7 .000 hhhhh 167.205.7.0 167.205.7.31
Subnet 2 167.205.7 .001 hhhhh 167.205.7.32 167.205.7.63
Subnet 3 167.205.7. 010 hhhhh 167.205.7.64 167.205.7.95
Subnet 4 167.205.7. 011 hhhhh 167.205.7.96 167.205.7.127
Subnet 5 167.205.7. 100 hhhhh 167.205.7.128 167.205.7.159
Subnet 6 167.205.7. 101 hhhhh 167.205.7.160 167.205.7.191
Subnet 7 167.205.7. 110 hhhhh 167.205.7.192 167.205.7.223
Subnet 8 167.205.7. 111 hhhhh 167.205.7.224 167.205.7.255
Setelah mendapatkan angka-angka di atas, pendelegasian IP address dapat dilakukan.
Contoh pembagiannya adalah sbb :
subnet 1 (167.205.7.0) untuk LAN pada Akademik
subnet 2 (167.205.7.32) untuk LAN pada Laboratorium 1
subnet 3 (167.205.7.64) untuk LAN pada Laboratorium 2, dst.
Perhatikan bahwa jika kita hanya memiliki 10 buah komputer pada LAN yang
berkapasitas 30 host (penerapan masking 27 bit), maka 20 IP address lainnya yang
belum/tidak terpakai tidak dapat dipakai pada LAN lain, karena akan mengacaukan
jalannya routing.
Dalam melakukan subnetting, kita harus terlebih dahulu menentukan seberapa besar
jaringan kita saat ini, serta kemungkinannya dimasa mendatang. Untuk hal tersebut
kita dapat mengikuti beberapa petunjuk umum berikut:
 Tentukan dulu jumlah jaringan fisik yang ada
Jaringan Komputer 65
 Tentukan jumlah IP address yang dibutuhkan oleh masing-masing jaringan.
Berdasarkan requirement ini, definisikan:
 Satu subnet mask untuk seluruh network
 Subnet ID yang unik untuk setiap segmen jaringan
 Range host ID untuk setiap subjek
Cara paling sederhana dalam membentuk subnet ialah mengalokasikan IP Address
sama rata untuk setiap subnet. Namun hal ini hanya cocok jika alokasi IP yang kita
miliki besar sekali atau kita menggunakan IP private, dan jaringan menjalankan
protokol routing RIP versi 1.
Jika kita ingin membuat jaringan dengan subnet berukuran berbeda, RIP versi 1 tidak
dapat digunakan. Alokasi IP dengan subnet yang besarnya berbeda-beda sesuai
kebutuhan ini disebut sebagai VLSM (Variable Lenght Subnet Mask). VLSM dapat
menghasilkan alokasi IP yang lebih efisien.
5.2 Konsep Routing
5.2.1 Mengapa perlu router ?
Sebelum kita pelajari lebih jauh mengenai bagaimana konsep routing, kita
perlu memahami lebih baik lagi mengenai beberapa aturan dasar routing. Juga
tentunya kita harus memahami sistem penomoran IP, subnetting, netmasking
dan saudara-saudaranya yang lain.
Contoh kasus:
Host X  128.1.1.1 (IP Kelas B network id 128.1.x.x)
Host Y  128.1.1.7 (IP kelas B network id 128.1.x.x)
Host Z  128.2.2.1 (IP kelas B network id 128.2.x.x)
Pada kasus di atas, host X dan host Y dapat berkomunikasi langsung tetapi
baik host X maupun Y tidak dapat berkomunikasi dengan host Z, karena
mereka memiliki Network Id yang berbeda. Bagaimana supaya Z dapat
berkomunikasi dengan X dan Y ? gunakan router !
Contoh lain:
Host A  192.168.0.1 subnet mask 255.255.255.240
Host B  192.168.0.2 subnet mask 255.255. 255.240
Host C  192.168.0.17 subnet mask 255.255. 255.240
Nah, ketika subnetting dipergunakan, maka dua host yang terhubung ke
segmen jaringan yang sama dapat berkomunikasi hanya jika baik Network ID
maupun subnetID-nya sesuai. Pada kasus di atas, A dan B dapat
berkomunikasi dengan langsung, C memiliki Network ID yang sama dengan A
dan B tetapi memiliki subnetmask yang berbeda. Dengan demikian C tidak
dapat berkomunikasi secara langsung dengan A dan B. Bagaimana supaya C
dapat berkomunikasi dengan A dan B ? gunakan router !
Jaringan Komputer 66
*****************************************************************************************
Jadi fungsi router, secara mudah dapat dikatakan, menghubungkan dua buah
jaringan yang berbeda; tepatnya mengarahkan rute yang terbaik untuk
mencapai network yang diharapkan.
*****************************************************************************************
Dalam implementasinya, router sering dipakai untuk menghubungkan jaringan
antar lembaga atau perusahaan yang masing-masing telah memiliki jaringan
dengan Network ID yang berbeda.
Contoh lainnya yang saat ini populer adalah ketika sebuah perusahaan akan
terhubung ke internet. Maka router akan berfungsi mengalirkan paket data
dari perusahaan tersebut ke lembaga lain melalui internet, sudah barang tentu
nomor jaringan perusahaan itu akan bereda dengan perusahaaan yang dituju.
Jika sekedar menghubungkan 2 buah jaringan, sebenarnya anda juga dapat
menggunakan PC berbasis windows NT atau Linux, dengan memberikan 2
buah network card dan sedikit setting, maka anda telah membuat router
praktis. Namun tentunya dengan segala keterbatasannya. Di pasaran sangat
beragam merek router, antara lain baynetworks, 3com, Cisco, dll.
5.2.2 Routing Statik dan Dinamik
Secara umum mekanisme koordinasi routing dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
routing statik dan routing dinamik.
Pada routing statik, entri-entri dalam forwarding table router diisi dan dihapus
secara manual, sedangkan pada routing dinamik perubahan dilakukan otomatis
melalui protokol routing.
Routing statik adalah pengaturan routing paling sederhana yang dapat
dilakukan pada jaringan komputer. Menggunakan routing statik murni dalam
sebuah jaringan berarti mengisi setiap entri dalam forwarding table di setiap
router yang berada di jaringan tersebut.
Penggunaan routing statik dalam sebuah jaringan yang kecil tentu bukanlah
suatu masalah, hanya beberapa entri yang perlu diisikan pada forwarding table
di setiap router. Namun Anda tentu dapat membayangkan bagaimana jika
harus melengkapi forwarding table di setiap router yang jumlahnya tidak
sedikit dalam jaringan yang besar. Apalagi jika Anda ditugaskan untuk mengisi
entri-entri di seluruh router di Internet yang jumlahnya banyak sekali dan
terus bertambah setiap hari. Tentu repot sekali!
Routing dinamik adalah cara yang digunakan untuk melepaskan kewajiban
mengisi entri-entri forwarding table secara manual. Protokol routing mengatur
router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling
memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi forwarding table,
tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router-router mengetahui
keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan datagram ke arah
yang benar. Dengan kata lain, routing dinamik adalah proses pengisian data
routing di table routing secara otomatis.
Berikut ini tabel perbedaan yang spesifik untuk kedua jenis routing.
Jaringan Komputer 67
Tabel 5.4. Perbedaan routing statik dan routing dinamik
Routing Statik Routing Dinamik
Berfungsi pada protokol IP Berfungsi pada inter-routing protocol
Router tidak dapat membagi
informasi routing
Router membagi informasi routing secara
otomatis
Routing tabel dibuat dan dihapus
secara manual
Routing tabel dibuat dan dihapus secara
dinamis oleh router
Tidak menggunakan routing
protocol
Terdapat routing protocol, seperti RIP
atau OSPF
Microsoft mendukung multihomed
system seperti router
Microsoft mendukung RIP untuk IP dan
IPX/SPX
5.3 Rangkuman
Konsep subnetting dari IP Address versi 4 merupakan teknik yang umum
digunakan di Internet untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah
jaringan supaya bisa memaksimalkan penggunaan IP Address.
Subnetting merupakan proses memecah satu kelas IP Address menjadi
beberapa subnet dengan jumlah host yang lebih sedikit, dan untuk
menentukan batas network ID dalam suatu subnet, digunakan subnet mask.
Fungsi router secara sederhana adalah menghubungkan dua buah jaringan
yang berbeda; tepatnya mengarahkan rute yang terbaik untuk mencapai
network yang diharapkan.
CIDR merupakan konsep baru untuk mengembangkan Supernetting dengan
metode Classless Inter-Domain Routing. CIDR menghindari cara pemberian IP
Address tradisional menggunakan klas A, B dan C. CIDR menggunakan
“network prefix” dengan panjang tertentu. Prefix-length menentukan jumlah “bit
sebelah kiri” yang akan dipergunakan sebagai network ID.
Jika suatu IP Address memiliki 16 bit sebagai network ID, maka IP address
tersebut akan diberikan prefix-length (network prefix) 16 bit yang umumnya
ditulis sebagai /16 dibelakang IP Address, contoh: 202.152.0.1/18.
Jika diperhatikan, CIDR dan metode VLSM mirip satu sama lain, yaitu blok
network address dapat dibagi lebih lanjut menjadi sejumlah blok IP address
yang lebih kecil. Perbedaannya adalah CIDR merupakan sebuah konsep untuk
pembagian blok IP Public yang telah didistribusikan dari IANA, sedangkan
VLSM merupakan implementasi pengalokasian blok IP yang dilakukan oleh
pemilik network (network administrator) dari blok IP yang telah diberikan
padanya (sifatnya local dan tidak dikenal di internet).
Jika pada pengalokasian IP address classfull, suatu network ID hanya memiliki
satu subnetmask, maka VLSM menggunakan metode yang berbeda, yakni
dengan memberikan suatu network address lebih dari satu subnetmask.
Sebelum melakukan subnetting, hal yang kita harus kita tentukan terlebih
dahulu adalah seberapa besar jaringan kita saat ini, serta kemungkinannya
dimasa mendatang.
Routing statik menggunakan routing statik murni dalam sebuah jaringan, hal
ini berarti mengisi setiap entri dalam forwarding table di setiap router yang
berada di jaringan tersebut.
Jaringan Komputer 68
Routing dinamik merupakan cara yang digunakan untuk melepaskan
kewajiban mengisi entri-entri forwarding table secara manual. Protokol routing
mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lain
dan saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi forwarding
table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router-router
mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan datagram
ke arah yang benar. Dengan kata lain, routing dinamik adalah proses pengisian
data routing di table routing secara otomatis.
5.4 Soal latihan :
1. Bila anda memiliki 1 blok alamat IP dari klas C seperti 192.168.0/25. Anda
diminta untuk membagi blok IP tersebut menjadi 2 subnet (untuk 2 bh network
yang tidak saling berhubungan antara host dinetwork yang satu dengan host di
network yang lain). Tentukanlah Subnetmask, Wildcard dan IP address untuk
masing-masing network (termasuk Net Address, IP Broadcast, IP yang digunakan
untuk host (awal dan akhir) serta jumlah host maksimal dimasing-masing network
yang anda bisa susun.
2. Bila seorang administrator jaringan sebuah kantor akan mengalokasikan IP
Address 172.16.12.xxx kedalam 8 bh subnet (untuk 8 bh departemen/bagian yang
terdapat dalam kantor tersebut), maka coba anda perkirakan jumlah komputer
maksimum yang tersambung dalam setiap LAN pada masing-masing departemen
tersebut. Pilih subnetmask yang tepat untuk ini serta tetapkan IP Net Address
untuk tiap LAN dan Broadcast untuk tiap subnet tersebut.
3. Sebuah host dengan IP 202.152.204.65 dengan subnet mask 255.255.255.224,
berapa alamat subnet dan IP Broadcast?
4. Jika diberikan Net Address 192.168.10.0 dan Subnet Mask 255.255.255.192,
maka berapa banyak subnet (LAN) yang bisa dihasilkan dan berapa jumlah host
maksimal tiap LAN?
5. Isilah daftar di table berikut hingga bernilai benar
Bit
Masked
Bit
Host ID CIDR Jml
Subnet Net Mask Host
Max
Host per
Network
0 8 /24 1 255.255.255.0 254 254
1 7 /25 2 255.255.255.128 252 126
2 6 /26 4 255.255.255.192 248 62
3 5 /27 8 255.255.255.224 240 30
4 4 /28 16 255.255.255.240 224 14
5 3 /29 32 255.255.255.248 192 6
6 2 /30 64 255.255.255.252 128 2
6. Jelaskan dengan singkat tentang:
a. Subnetting
b. Konsep subnetting dari IP Address
c. Esensi dari Subnetting, serta
d. Tujuan dari subnetting
Jaringan Komputer 69
7. Identifikasi alamat IP 169.254.0.0 berikut adalah:
a. Host IP Address c. Broadcast Address
b. Network Address d. Network Prefix
8. Identifikasi alamat IP 172.31.255.255 berikut ini merupakan:
a. Alamat Loopback c. Broadcast Address
b. Network Address d. Network Prefix
9. Penggunaan alamat loopback digunakan untuk mengirim sebuah paket dari
_______________ ke __________________:
a. Host; host lainnya c. Host; router
b. Host; gateway d. Host; host itu sendiri
10.Berikut ini yang merupakan alamat loopback adalah:
a. 127.0.0.1 c. 192.168.0.0
b. 127.0.0.0 d. 192.168.0.1
11.Nilai 192.0.2/24 berikut merupakan (pilih 2 jawaban)
a. Network Prefix dengan netmask 255.255.255.0
b. Network Prefix dengan netmask 255.255.255.128
c. Blok IP Address dengan host maksimal 254
d. Blok IP Address dengan host maksimal 63
12.Protocol routing seperti RIP, OSPF, IGRP dapat digolongkan sebagai:
a. Interior Gateway Protocol c. Routing balanced hybrid type
b. Exterior Gateway Protocol d. Routing Tidak langsung
13.Suatu kondisi ketika dua router atau beberapa router bertetangga/terdekat saling
mengira bahwa untuk mencapai suatu alamat, maka datagram harus dilewatkan
melalui router terdekat, sehingga datagram berputar dari satu router kerouter
tetangga dan kembali ke router itu lagi, disebut
a. Routing Langsung c. Routing Statik
b. Routing Loop d. Routing Dinamik
14.Apa yang terjadi jika pada protokol routing RIP hop ke-16 telah tercapai? (pilih dua
jawaban)
a. Paket yang dikirim diterima oleh komputer tujuan
b. Paket yang dikirim tidak mencapai tujuan
c. Paket yang dikirim akan dibuang
d. Paket yang dikirim akan diseleksi di komputer tujuan
15.Pilih 2 jenis routing yang menggunakan metode distance vector (pilih 2 jawaban)
a. RIP c. OSPF
b. EIGRP d. IGRP
Jaringan Komputer 70
16.Protokol routing yang menggunakan Autonomous System adalah (pilih beberapa
jawaban yang anda anggap benar):
a. IGRP c. OSPF
b. EIGRP d. NLSP
17.Metode apakah yang dapat dipergunakan untuk mencegah agar informasi yang
dikirim oleh router dikirim kembali ketempat dimana informasi berasal
a. Routing loop c. Counting to Infinity
b. Efek bouncing d. Split Horizon
18.Metode dan routing metric yang dipergunakan oleh RIP adalah (pilih 2 jawaban):
a. Link State c. Balanced hybrid
b. Distance vector d. Hop Count
19.Tiga cara router untuk mempelajari jalur tujuannya adalah dengan:
a. Satic Routing c. Dynamic Routing
b. Default Routing d. Standart Routing
20.Metode yang dapat dipergunakan untuk mengirimkan routing update, agar dapat
memberitahu bahwa suatu paket tidak mencapai tujuannya adalah dengan:
a. Route Poisoning c. Priodic Update
b. Slow converge d. Load balancing
DAFTAR PUSTAKA
http://www.apjii.or.id/
http://distancelearning.ksi.edu/demo/520/cis520.htm
http://www.pemula.com/materi/cisco01_konsep_pemula.htm, yerianto@yahoo.com
Implementing IP Routing By Todd Lammle, with Monica Lammle and James Chellis.
http://www.microsoft.com/technet/archive/winntas/deploy/implip.mspx
Konsep Subnetting IP Address Untuk Effisiensi Internet, Aulia K. Arif & Onno W.
Purbo, Computer Network Research Group ITB, 2000 -
http://bebas.vlsm.org/v09/onno-ind-1/network/konsep-subnetting-ip-addressuntuk-
effisiensi-internet-11-199.zip,
Pengantar Jaringan Komputer, Melwin Syafrizal, Andi Offset, Jogja, 2005
Routing Protocols and the Configuration of RIP and IGRP (Cisco CCNA Exam #640-607
Certification Guide", by Wendell Odom, Cisco Press)
TCP/IP dan Implementasinya, Onno W Purbo, Adnan Basalamah, Ismail Fahmi,
Achmad Husni T, Elexmedia Komputindo 1999.
Jaringan Komputer 71
NAT
(Network Address Translation)
Cara lain menghemat IP Address
Kopetensi Dasar: Memahami konsep NAT dan mampu melakukan konfigurasi
Network Address Translation (NAT)
.
Misi awal Internet adalah sebagai jaringan komunikasi non-profit. Pada awalnya,
Internet didesain tanpa memperhatikan dunia bisnis. Kemudian hal ini menjadi
masalah sekarang dan di masa depan. Dengan semakin banyaknya penghuni Internet,
baik pencari informasi maupun penyedia informasi, maka kebutuhan akan
pengalamatan di Internet makin membengkak. Kebutuhan besar akan IP address
biasanya terjadi di jaringan komputer perusahaan dan LAN-LAN di lembaga
pendidikan.
IP address sebagai sarana pengalamatan di Internet semakin menjadi barang mewah
dan ekslusif. Tidak sembarang orang sekarang ini bisa mendapatkan IP address yang
valid dengan mudah. Oleh karena itulah dibutuhkan suatu mekanisme yang dapat
menghemat IP address. Logika sederhana untuk penghematan IP address ialah
dengan meng-share suatu nomor IP address valid ke beberapa client IP lainnya. Atau
dengan kata lain beberapa komputer bisa mengakses Internet walau kita hanya
memiliki satu IP address yang valid. Salah satu Mekanisme itu disediakan oleh
Network Address Translation (NAT)
Sebelum kita membahas lebih lanjut ada baiknya kita urai kembali konsep-konsep
dasar yang harus dipahami sebelum masuk ke NAT. Diantaranya adalah TCP/IP,
Gateway, Router, Proxy, dan Firewall.
TCP/IP – karena merupakan Protokol yang menjadi standar dan dipakai hampir oleh
seluruh komunitas Internet adalah TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet
Protocol). Agar komputer bisa berkomunikasi dengan komputer lainnya, maka menurut
aturan TCP/IP, komputer tersebut harus memiliki suatu address yang unik. Alamat
tersebut dinamakan IP address.
6.1 Gateway /Router
Untuk menghubungkan dua network yang berbeda dibutuhkan gateway.
Gateway bisa berupa komputer yang memiliki minimal 2 buah network
interface untuk menghubungkan 2 buah jaringan atau lebih atau berupa
perangkat router atau juga berupa software. Di Internet suatu alamat bisa
ditempuh lewat gateway-gateway yang memberikan jalan/rute ke arah mana
yang harus dilalui supaya paket data sampai ke tujuan.
Kebanyakan gateway menjalankan routing daemon (program yang meng-update
secara dinamis tabel routing). Gateway yang berupa komputer menjalankan
Network Operating System plus routing daemon. Misalkan PC yang dipasang
Unix FreeBSD atau Linux dan menjalankan program Routed atau Gated.
Namun dalam pemakaian Natd, routing daemon tidak perlu dijalankan, jadi
cukup dipasang gateway saja.
6
Jaringan Komputer 72
Karena gateway/router mengatur lalu lintas paket data antar jaringan, maka
di dalamnya bisa dipasangi mekanisme pembatasan atau pengamanan
(filtering) paket-paket data. Mekanisme ini disebut Firewall.
IBM Mainframe Gateway
host di dalam network C
Network A dengan protokol TCP / IP
Network B dengan protokol IPX / SPX
Gambar 6.1. Contoh jaringan menggunakan gateway
6.2 Proxy Server
Konsep proxy sebagai berikut :
ISP / INTERNET
A C D B
Gateway + Proxy
Gambar 6.2. Proxy Server
Jika komputer A me-request suatu halaman web dan komputer A sebagai proxy
client maka request tersebut akan diterima oleh proxy server, selanjutnya proxy
server yang akan mencoba mengambil halaman web tersebut dari web server,
setelah itu akan diberikan kepada komputer A. Komputer proxy server juga
akan menyimpan halaman web tersebut di dalam cache memori-nya dalam
jangka waktu tertentu tergantung setting-nya, untuk sewaktu-waktu bila ada
request halaman web yang sama, tidak perlu lagi mengambil dari web server,
sehingga akan menjadi lebih cepat.
Jaringan Komputer 73
6.3 Firewall
Sebenarnya Firewall adalah suatu program yang dijalankan di gateway/router
yang bertugas memeriksa setiap paket data yang lewat kemudian
membandingkannya dengan rule yang diterapkan dan akhirnya memutuskan
apakah paket data tersebut boleh diteruskan atau ditolak. Tujuan dasarnya
adalah sebagai security yang melindungi jaringan internal dari ancaman dari
luar. Namun dalam tulisan ini Firewall digunakan sebagai basis untuk
menjalankan Network Address Translation (NAT).
Dalam FreeBSD, program yang dijalankan sebagai Firewall adalah ipfw.
Sebelum dapat menjalankan ipfw, kernel GENERIC harus dimodifikasi supaya
mendukung fungsi firewall. Ipfw mengatur lalu lintas paket data berdasarkan
IP asal, IP tujuan, nomor port, dan jenis protocol. Untuk menjalankan NAT,
option IPDIVERT harus diaktifkan dalam kernel. Di linux ada banyak firewall
yang dapat digunakan, Kernel sebelum 2.4 menggunakan ipchains untuk
mem-filter paket. Kernel 2.4 keatas menggunakan iptables (disebut juga
netfilter), yang sama dengan ipchains tetapi mempunyai ruang lingkup dan
kontrol yang lebih luas sebagai firewall. Ada juga TCP Wrappers, SQUID, dll.
INTERNET
FIRE WALL
INTERNAL
NETWORK
Gambar 6.3. Firewall
6.4 DIVERT (mekanisme diversi paket kernel)
Socket divert sebenarnya sama saja dengan socket IP biasa, kecuali bahwa
socket divert bisa di bind ke port divert khusus lewat bind system call. IP
address dalam bind tidak diperhatikan, hanya nomor port-nya yang
diperhatikan. Sebuah socket divert yang dibind ke port divert akan menerima
semua paket yang didiversikan pada port tersebut oleh mekanisme di kernel
yang dijalankan oleh implementasi filtering dan program ipfw. Mekanisme ini
yang dimanfaatkan nantinya oleh Network Address Translator.
6.5 Network Address Translation (NAT)
Dalam FreeBSD, mekanisme Network Address Translation (NAT) dijalankan
oleh program Natd yang bekerja sebagai daemon. Network Address Translation
Jaringan Komputer 74
Daemon (Natd) menyediakan solusi untuk permasalahan penghematan ini
dengan cara menyembunyikan IP address jaringan internal, dengan membuat
paket yang di-generate di dalam terlihat seolah-olah dihasilkan dari mesin yang
memiliki IP address legal. Natd memberikan konektivitas ke dunia luar tanpa
harus menggunakan IP address legal dalam jaringan internal.
Dengan NAT, aturan bahwa untuk berkomunikasi harus menggunakan IP
address legal, dilanggar. NAT bekerja dengan jalan mengkonversikan IP
address ke satu atau lebih IP address lain. IP address yang dikonversi adalah
IP address yang diberikan untuk tiap mesin dalam jaringan internal (bisa
sembarang IP). IP address yang menjadi hasil konversi terletak di luar jaringan
internal tersebut dan merupakan IP address legal yang valid/routable.
6.5.1 Mekanisme NAT
Sebuah paket TCP terdiri dari header dan data. Header memiliki sejumlah field
di dalamnya, salah satu field yang penting di sini adalah MAC (Media Access
Control) address asal dan tujuan, IP address asal dan tujuan, dan nomor port
asal dan tujuan. Saat mesin A menghubungi mesin B, header paket berisi IP A
sebagai IP address asal dan IP B sebagai IP address tujuan. Header ini juga
berisi nomor port asal (biasanya dipilih oleh mesin pengirim dari sekumpulan
nomor port) dan nomor port tujuan yang spesifik, misalnya port 80 (untuk web).
Kemudian B menerima paket pada port 80 dan memilih nomor port balasan
untuk digunakan sebagai nomor port asal menggantikan port 80 tadi. Mesin B
lalu membalik IP address asal & tujuan dan nomor port asal & tujuan dalam
header paket. Sehingga keadaan sekarang IP B adalah IP address asal dan IP A
adalah IP address tujuan. Kemudian B mengirim paket itu kembali ke A.
Selama session terbuka, paket data hilir mudik menggunakan nomor port yang
dipilih.
Router (yang biasa – tanpa Natd) memodifikasi field MAC address asal & tujuan
dalam header ketika me-route paket yang melewatinya. IP address, nomor port,
dan nomor sequence asal & tujuan tidak disentuh sama sekali. NAT juga
bekerja atas dasar ini. Dimulai dengan membuat tabel translasi internal untuk
semua IP address jaringan internal yang mengirim paket melewatinya. Lalu
men-set tabel nomor port yang akan digunakan oleh IP address yang valid.
Ketika paket dari jaringan internal dikirim ke Natd untuk disampaikan keluar,
Natd melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Mencatat IP address dan port asal dalam tabel translasi
2. Menggantikan nomor IP asal paket dengan nomor IP dirinya yang valid
3. Menetapkan nomor port khusus untuk paket yang dikirim keluar,
memasukkannya dalam tabel translasi dan menggantikan nomor port asal
tersebut dengan nomor port khusus ini.
Ketika paket balasan datang kembali, Natd mengecek nomor port tujuannya.
Jika ini cocok dengan nomor port yang khusus telah ditetapkan sebelumnya,
maka dia akan melihat tabel translasi dan mencari mesin mana di jaringan
internal yang sesuai. Setelah ditemukan, ia akan menulis kembali nomor port
dan IP address tujuan dengan IP address dan nomor port asal yang asli yang
digunakan dulu untuk memulai koneksi. Lalu mengirim paket ini ke mesin di
jaringan internal yang dituju. Natd memelihara isi tabel translasi selama
koneksi masih terbuka.
Jaringan Komputer 75
Jaringan
Internal
Gateway
Internet
internal address:port external address:port
192.0.1.1:8080 167.205.19.33:8080
192.0.1.1:21 167.205.19.33:21
192.0.1.1:6667 167.205.19.33:6667
Gambar 6.4. Contoh Mekanisme Natd
6.5.2 Perbedaan dengan sistem Proxy
Hampir mirip dengan NAT, suatu jaringan kecil dengan proxy bisa
menempatkan beberapa mesin untuk mengakses web dibelakang sebuah mesin
yang memiliki IP address valid. Ini juga merupakan langkah penghematan
biaya dibanding harus menyewa beberapa account dari ISP dan memasang
modem & sambungan telepon pada tiap mesin.
Namun demikian, proxy server ini tidak sesuai untuk jaringan yang lebih besar.
Bagaimanapun, menambah hard disk dan RAM pada server proxy supaya proxy
berjalan efisien tidak selalu dapat dilakukan (karena constraint biaya). Lagi
pula, persentase web page yang bisa dilayani oleh cache proxy akan makin
menurun sejalan dengan semakin menipisnya ruang kosong di hard disk,
sehingga penggunaan cache proxy menjadi tidak lebih baik dari pada
sambungan langsung. Tambahan lagi, tiap koneksi bersamaan akan menggenerate
proses tambahan dalam proxy. Tiap proses ini harus menggunakan
disk I/O channel yang sama, dan saat disk I/O channel jenuh, maka terjadilah
bottle neck.
NAT menawarkan solusi yang lebih fleksibel dan scalable. NAT menghilangkan
keharusan mengkonfigurasi proxy/sock dalam tiap client. NAT lebih cepat dan
mampu menangani trafik network untuk beribu-ribu user secara simultan.
Selain itu, translasi alamat yang diterapkan dalam NAT, membuat para cracker
di Internet tidak mungkin menyerang langsung sistem-sistem di dalam jaringan
internal. Intruder harus menyerang dan memperoleh akses ke mesin NAT dulu
sebelum menyiapkan serangan ke mesin-mesin di jaringan internal. Penting di
ketahui bahwa, sementara dengan NAT jaringan internal terproteksi, namun
untuk masalah security, tetap saja diperlukan paket filtering dan metoda
pengamanan lainnya dalam mesin NAT.
Contoh Kasus Installasi Natd
Sebuah perusahaan kecil memiliki sejumlah komputer dan sambungan ke
Internet. Komputer-komputer itu saat ini telah membentuk suatu LAN.
Sambungan Internet-nya diasumsikan berupa dedicated T1 link
Jaringan Komputer 76
Langkah-langkah yang harus dilakukan
1. Installasi FreeBSD
Sediakan satu komputer untuk dijadikan Gateway. Penulis menyarankan
penggunaan FreeBSD RELEASE 2.2.6 (Natd hanya jalan di FreeBSD 2.2.1
ke atas), karena selain gratis juga requirement hardware-nya tidak terlalu
boros. PC 486 dengan 16 MB memory dan HD 850 MB juga sudah cukup
mewah.
Untuk mengetahui proses installasi FreeBSD, silahkan baca kembali
tulisan-tulisan di Infokomputer sebelumnya dan manual FreeBSD sendiri.
2. Installasi Gateway
Pasang 2 network interface agar mesin ini menjadi gateway. Network Card
(misal NE2000 atau 3COM) satu dihubungkan ke jaringan internal dan satu
lagi untuk koneksi ke ISP. Misalnya dua-duanya NE2000 Compatible. maka
nick untuk card yang menghadap ke dalam adalah ed0 dan untuk card
yang menghadap keluar adalah ed1.
Pastikan juga option gateway = ”YES” tertulis dengan benar dalam file
rc.conf. Atau bisa juga dengan mengetik perintah: sysctl -w
net.inet.ip.forwarding=1
3. Installasi Firewall
Pasang IP firewall di mesin FreeBSD ini. Caranya adalah :
a. Edit kernel source di /usr/src/sys/i386/conf
Tambahkan option-option berikut ini pada file kernel.
options IPFIREWALL
options IPFIREWALL_VERBOSE
options “IPFIREWALL_VERBOSE_LIMIT=100”
options IPDIVERT
b. Compile kernel tersebut
c. Aktifkan firewall di rc.conf dengan menambahkan
firewall="YES"
firewall_type="OPEN"
4. Installasi Natd
Langkah-langkahnya adalah sbb:
a. Download source nya di ftp://ftp.suutari.iki.fi/pub/natd
b. Unzip dan untar archive tersebut dengan perintah
gzip -dc natd_1.12.tar.gz | tar -xvf -
c. Lakukan make dan make install di direktori yang dihasilkan. Ketikkan
perintah berikut:
cd natd_1.12
make
make install
d. Edit startup file supaya Natd berjalan secara otomatis
Jaringan Komputer 77
Buat file natd.sh di /usr/local/etc/rc.d. Isi file tersebut adalah
#!/bin/sh
/sbin/ipfw -f flush
/sbin/ipfw add divert 13494 ip from any to any via ed0
/sbin/ipfw add pass all from 127.0.0.1 to 127.0.0.1
/sbin/ipfw add pass ip from any to any
/usr/local/sbin/natd -port 13494 -interface ed0
Arti dari file ini adalah:
 Hapuskan semua rule firewall
 Tambahkan feature divert di port 13494 (Anda bisa mengganti ini dengan
port yang Anda inginkan) untuk mendiversi paket dari dan ke gateway
lewat interface ed0
 Bolehkan semua paket lewat di atas local host
 Bolehkan semua paket IP lewat semua interface
 Jalankan Natd dengan menjadi daemon yang menunggu di port 13494 via
interface ed0.
e. Reboot mesin FreeBSD-nya supaya setting bisa diaktifkan.
6.5.3 Konfigurasikan TCP/IP Client.
Jadikan nomor IP card ed0 di FreeBSD sebagai gateway dari tiap workstation,
IP tiap-tiap work station harus berada dalam network yang sama dengan card
ed0 yang ada di mesin gateway. Misal ed0 di-beri nomor IP 192.168.1.1 dan
ed1 167.205.19.5, maka workstation diberi nomor IP 192.168.1.2 s/d
192.168.1.14 jika digunakan mask 16 atau 255.255.255.240. ed1 adalah
interface yang memiliki IP address valid
Setelah semuanya langkah-langkah di atas dijalankan dengan baik maka,
applikasi Internet di client siap dijalankan via NAT.
Untuk kasus lain misalnya sambungan ke Internet-nya menggunakan modem,
maka mekanismenya sama saja, tinggal diganti interface di gateway yang
menghadap keluar dengan interface modem (tun0) dan jalankan program ppp
untuk men-dial ISP-nya. Khusus untuk dial-out, ppp sebenarnya memiliki
mekanisme sendiri untuk kasus ini yaitu dengan option -alias. Jadi jika kita
menjalankan ppp dengan option -alias maka kita tidak perlu menjalankan
Natd, karena option ini menyediakan fasilitas yang sama dengan Natd khusus
untuk dial-out.
Natd hanyalah salah satu cara untuk menghemat persediaan IP address yang
semakin menipis. Dengan adanya fakta bahwa untuk bergabung ke Internet,
host pencari informasi (Client) sebenarnya tidak perlu memiliki IP address legal,
maka IP address legal tersebut bisa dicadangkan untuk host-host penyedia
informasi (Server). Penelitian untuk terus memperbaiki performansi Internet ini
masih terus dikembangkan. Sekarang ini juga sedang dikembangkan model IP
versi baru yaitu IP versi 6 (IPv6), yang bisa menampung lebih banyak lagi
komputer-komputer di Internet. Namun demikian untuk kondisi sekarang,
Natd masih merupakan solusi ampuh sebelum IPv6 diterapkan.
Jaringan Komputer 78
6.6 Rangkuman
Teknologi NAT memungkinakan alamat IP lokal/’private’ terhubung ke jaringan
publik, seperti Internet. Sebuah router NAT ditempatkan antara jaringan lokal
(inside network) dan jaringan publik (outside network), dan mentranslasikan
alamat lokal/internal menjadi alamat IP global yang unik sebelum
mengirimkan paket ke jaringan luar seperti Internet.
Dengan NAT, jaringan internal/lokal, tidak akan terlihat oleh dunia
luar/internet. IP lokal yang cukup banyak dapat dilewatkan ke Internet hanya
dengan melalui translasi ke satu IP publik/global.
Dua tipe NAT adalah Static dan Dinamik yang keduanya dapat digunakan
secara terpisah maupun bersamaan.
NAT Statik : Translasi Static terjadi ketika sebuah alamat lokal (inside) di
petakan ke sebuah alamat global/internet (outside). Alamat lokal dan global
dipetakan satu lawan satu secara Statik.
NAT Dinamik : NAT dengan Pool (kelompok), Translasi Dinamik terjadi ketika
router NAT diset untuk memahami alamat lokal yang harus ditranslasikan, dan
kelompok (pool) alamat global yang akan digunakan untuk terhubung ke
internet. Proses NAT Dinamik ini dapat memetakan bebarapa kelompok alamat
lokal ke beberapa kelompok alamat global.
NAT Overload merupakan sejumlah IP lokal/internal dapat ditranslasikan ke
satu alamat IP global/outside. Hal ini sangat menghemat penggunakan alokasi
IP dari ISP. Sharing/pemakaian bersama satu alamat IP ini menggunakan
metoda port multiplexing, atau perubahan port ke packet outbound.
6.7 Soal Latihan :
1. Jelaskan fungsi gateway dan bagaimana bentuk gateway tersebut
2. Jelaskan tentang Proxy Server
3. Apa yang membedakan NAT dengan system proxy
4. Mengapa sebuah jaringan memerlukan NAT dan kapan sebaiknya NAT digunakan
5. Bagaimana cara kerja NAT, jelaskan secara singkat
DAFTAR PUSTAKA
FreeBSD Handbook. FreeBSD Inc.2002
NAT, Mudji Basuki, mudji@infoteknologi.com, http://www.ilmukomputer.com
Network Address Translation (NAT): Cara lain menghemat IP Address, Tito Sugiharta,
Laboratorium Sistem Informasi & Keputusan (LSIK),Teknik Industri ITB, 2002.
Networking UNIX, The Complete Reference for UNIX networks, Douba, Salim, SAMS
Publishing. 1995
Unix Integration to WAN: Applied Computer Internetworking. CNRG ITB, 2000.